TUNIS (Arrahmah.com) – Tunisia pada Selasa (8/5/2012) mengecam campur tangan Amerika dalam urusan peradilan setelah Duta Besar AS mengkritik keputusan terhadap bos stasiun televisi yang telah menampilkan sebuah film di mana terdapat penggambaran Allah.
Duta Besar AS untuk Tunis, Gordon Gray pada Kamis lalu menyatakan “keprihatinan serius” setelah pengadilan menjatuhkan denda kepada kepala eksekutif stasiun televisi Nessma, Nabil Karoui karena menyiarkan film Perancis-Iran, “Persepolis”.
“Deklarasi Dubes AS untuk Tunisia merupakan gangguan dalam peradilan Tunisia,” ujar Menteri Luar Negeri Tunisia dalam sebuah statemen yang dilaporkan agen berita TAP.
Film yang melihat revolusi Iran melalui mata seorang gadis kecil, dilengkapi dengan adegan kontroversial yang menampilkan gambar Allah. Muslim menganggap penggambaran Allah sebagai penghujatan.
Karoui didenda 2.400 dinar pada 3 mei lalu karena menyiarkan sebuah film yang mengganggu ketertiban umum dan mengancam moral.
Gray kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa putusan itu “menimbulkan keprihatinan serius tentang toleransi dan kebebasan berekspresi di Tunisia”.
Dikatakan bahwa pihak Karoui berencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.
“Putusan ini merupakan penghinaan terhadap kebebasan pers. Kami berharap untuk pembebasan langsung pada Hari Kebebasan Pers Dunia,” ujar pengacara Abada Kefi.
Tunisia kini dipimpin oleh partai Ennahda yang memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu Oktober lalu, pemilu pertama sejak digulingkannya diktator lama, Zine el Abidine Ben Ali dalam pemberontakan yang memicu revolusi di negara-negara Arab.
Beberapa pihak menyuarakan “kekhawatiran” mereka bahwa kenaikan Ennahda merupakan kemunduran bagi nilai-nilai sekuler di Tunisia. (haninmazaya/arrahmah.com)