SOLO (Arrahmah.com) – Jama`ah Ansharut Tauhid (JAT) Solo menggelar malam keprihatinan atas penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba`asyir, acara yang berlangsung di Masjid Baitussalam, Tipes, Kota Surakarta, Kamis malam (12/8/2010), Republika melaporkan.
Acara tersebut dihadiri seratusan orang anggota JAT dan Ustadz Abdurrohim Ba`asyir atau anak dari Abu Bakar Ba`asyir dengan agenda Tadarusan, Tausyiah Ramadhan, serta doa untuk Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) maupun anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Ketua JAT Sholeh Ibrahim mengatakan, acara malam keprihatinan tersebut dalam rangka pembinaan rutin anggota JAT Solo dan tidak lupa mendoakan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri serta Komandan Densus 88 Antiteror, Ajun Komisaris Besar Polisi AT Tito Karnavian.Menurut Sholeh, kedua pejabat Polri tersebut agar instropeksi ata segala yang dialkiukan dengan sadar menangkap dan menahan Ustadz Abu bakar Ba`asyir menjelang Ramadhan 1413 Hijriah.
Ia menjelaskan, penangkapan dan penahanan tersebut jelas-jelas mengganggu semua kegiatan dakwah selama bulan Ramadhan termasuk rencana menjadi Imam dan khotib Salat idul fitri di Solo.
Oleh karena itu, JAT meminta menjelasan kepada Kapolri atas tindak pidana terorisme yang telah disangkutkan terhadap Ba`asyir. Seandainya dikaitkan dengan kasus Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Bandung di mana letak terornya.”Kami mendapatkan informasi justru anggota Polri bernama Sofyan Tsauri yang berperan banyak dan signifikan di NAD,” katanya.
Selain itu, JAT juga menanyakan dasar hukumnya yang melarang Abu Bakar Ba`asyir, Salat dan tarawih berjamaah di tahanan Bareskrim Polri. Mengingat, Salat dan taraweh berjamaah di bulan Ramadhan adalam amalan yang mulia.
Menurut dia, jelas larangan itu, telah mengganggu aktifitas dakwah dan ibadah Ba`asyir selama bulan Ramadhan. Ia menjelaskan, penangkapan dan penahanan Ba`asyir diduga mirip sekali dengan kasus sebelumnya yang ujung-ujung dibebaskan.”Kami curiga apakah itu karena Polri tidak puas dengan putusan Mahkamah Agung yang telah membebaskan Ba`asyir dari tindak pidana terorisme,” katanya.
Sementera sebelum mereka melakukan doa bersama juga menggelar sejumlah poster di Masjid tersebut, di antaranya “penangkapan Ustadz Ba`asyir sama dengan Bencana” dan Bebaskan Ustadz Abu Bakar Ba`asyir”.
Sholeh menambahkan, acara Tadarusan, Tausyiah Ramadhan, dan doa bersama tersebut akan berlangsung hingga Jumat (13/8) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. (rep/arrahmah.com)