KAIRO (Arrahmah.com) – Beberapa negara Arab kuat sepakat dengan Amerika, Inggris dan Prancis dan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, untuk tidak mengizinkan presiden Islamis – maksudnya dari kelompok Islam yang memiliki cita-cita Syari’ah – untuk Mesir, berdasarkan konfirmasi koresponden Islam Times pada hari Rabu (2/5/2012).
Dalam sebuah langkah yang dipandang bermanfaat untuk Israel dan Amr Moussa – mantan Menteri Mesir yang menjabat selama 10 pada saat rezim Mubarak berkuasa dan mantan Sekjen Liga Arab selama 10 tahun lainnya dimana Liga yang buta terhadap masalah-masalah nasional karena mendukung entitas Zionis.
Dijelaskan bahwa pembagian jalan Islam Mesir diantara beberapa partai akan dibubarkan suaranya dan akan disertai dengan pemalsuan suara untuk mendukung Amr Moussa berdiri.
Menurut Islam Times, proses mengasingkan kandidat dari kelompok Islam adalah langkah kuat dari Obama yang sedang mempersiapkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dan itu untuk memenangkan kontes Yahudi Zionis yang takut akan poros baru dibuka di depan Mesir yang serupa dengan Libanon selatan dan Gaza. Oleh karena itu, Zionis lebih memilih presiden sayap kiri di Mesir, terutama jika presiden baru itu adalah salinan atau anak poster Husni Mubarak. (siraaj/arrahmah.com)