Jenderal Sir Michael Rose, komandan pasukan PBB di Bosnia menyebutkan dunia saat ini jauh dari aman akibat perilaku George W Bush
Jenderal Sir Michael Rose, komandan pasukan PBB di Bosnia menyebutkan dunia saat ini jauh dari aman setelah reaksi berlebihan Bush atas serangan 11 September.
Rose bertugas bersama PasukanPerlindungan PBB (UNPROFOR) selama perang 1991-95 di Bosnia-Hercegovina, yang berakhir berkat jasa mantan Presiden AS Bill Clinton.
“Serangan AS ke Afghanistan setelah tragedi 11 September di New York dan Washington merupakan awal brilian dari program perang melawan teror,” kata Rose. “Bukannya menciptakan keamanan permanen dan tindakan sipil setelah jatuhnya Taliban, Bush justru mengalihkan perhatian untuk menyerang Iraq.”
“Hasilnya, adalah sekarang dunia ini semakin tidak aman dibandingkan sebelum Bush mengobarkan perang (di Iraq dan Afghanistan). Afghanistan tetap tidak stabil dan Taliban justru memperkuat diri,” tambah Rose dalam tulisan di Daily Mail.
Di saat bersamaan anggota parlemen Inggris Andrew Tyrie mengkritik kebijakan penangkapan tersangka teroris yang dianggap meningkatkan risiko serangan teroris di masa mendatang. “Serangan teroris enam tahun lalu masih mengguncang dunia sampai hari ini.
Sementara itu, dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk memperingati enam tahun peristiwa 11 September, Fidel Castro menyatakan bahwa gedung Departemen Pertahanan AS Pentagon tidak terkena serangan dari pesawat tetapi dari sebuah rudal.
Castro juga menambahkan, semua orang tahu bahwa sebagian besar informasi yang diungkap menyangkut peristiwa ini tidak benar, dan kemungkinan fakta sebenarnya tidak akan pernah terungkap. Dengan demikian, Fidel Castro menyatakan, bahwa seluruh dunia telah ditipu oleh AS.
Bertanggung Jawab
Sementara itu, sebelumnya, sebuah jajak pendapat Lembaga Zagbi dengan sponsor Press TV menunjukkan, lebih dari 65 persen warga AS mengakui Presiden AS, George W. Bush sebagai orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa 11 September.
Peristiwa ini dijadikan alasan untuk menyerang Iraq dan menduduki Timur Tengah. Masih menurut lembaga ini, sebanyak 42,5 persen warga AS meyakini Bush dan para penasehatnya jauh hari telah mengetahui rencana serangan tersebut, namun tidak berusaha mencegahnya.
Di lain pihak, sebuah jajak pendapat di kemiliteran AS menunjukkan sebanyak 44 persen tentara berkeyakinan bahwa pihak Gedung Putih mengetahui serangan teroris ke Menara Kembar di New York.
Sumber: Hidayatullah