RIYADH (Arrahmah.com) – Peresmian menara jam raksasa belum lama ini di Makkah bisa menjadikan menara ini sebagai alternatif untuk menentukan zona waktu Greenwich Mean Time (GMT) untuk dunia muslim.
Arab Saudi berharap proyek ini akan mendorong Muslim untuk mengatur waktu mereka sendiri. Jam raksasa yang tegak di sebuah menara tertinggi kedua di dunia yang sedang ada dalam penyelesaian ini, memiliki empat sisi yang digabungkan dengan teknologi yang tinggi. Setiap sisi memiliki lebar enam kali lebih besar dari diameter London Big Ben, AFP melaporkan pada Selasa (10/8/2010).
Menara jam raksasa ini diset untuk memasuki masa percobaan periode tiga bulanan sejak minggu pertama bulan Ramadan, Saudi Press Agency mengatakan.
Sekitar 250 pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan las pada bingkai jam. Sekitar dua juta lampu LED akan menyala dengan tulisan basmalah pada muka jam, dan 21.000 lampu hijau dan putih lainnya akan menyala secara bergantian dan bisa terlihat dari jarak 30 kilometer, untuk menandai masuknya waktu shalat.
“Setiap orang yang tertarik untuk melihat jam ini, meskipun informasi tentangnya belum tersebar,” kata salah seorang penduduk Mekah, Hani al-Wajeeh, pada AFP.
“Kami di Makkah berharap akan menjadi zona waktu sentral di dunia, dan tidak hanya memiliki jam untuk dilihat dan dipamerkan,” katanya. (althaf/arrahmah.com)