SANA’A (Arrahmah.com) – Rakyat Yaman kembali menggelar unjuk rasa anti-rezim di ibukota Yaman, Sana’a menuntut pemecatan sisa-sisa rezim yang setia kepada mantan diktator Yaman, Ali Abdullah Saleh.
Meneriakkan slogan “Pemerintah Daerah adalah sisa-sisa rezim Saleh” dan “Ganyang sisa-sisa rezim, kami akan memimpin revolusi kami” pada Senin (30/4/2012), mereka juga menyerukan pengadilan Saleh dan para pembantunya atas pembunuhan pendemo anti-pemerintah selama unjuk rasa yang dimulai sejak Januari 2011.
Ali Abdullah Saleh yang memerintah Yaman selama 33 tahun, mengundurkan diri pada Februari lalu dan berdasarkan kesepakatan yang didukung AS, ia setuju mentransfer kekuasaan dengan imbalan kekebalan hukum, setelah satu tahun demonstrasi massal menuntut kejatuhannya.
Wakil presiden yang bekerja bersama Saleh selama lebih dari 20 tahun Abdurabuh Mansur Hadi, seorang Field Marshal yang dilatih Inggris, menggantikannya sebagai presiden boneka Yaman. Ia merupakan salah satu figur yang juga mendapat dukungan dari Amerika dan Arab Saudi. Ia telah berulangkali menyatakan dirinya berkomitmen kuat untuk memerangi Al Qaeda di Yaman dan mendukung apa yang dilakukan AS di Yaman.
Pada tanggal 6 April lalu, Hadi memberhentikan hampir 20 perwira tinggi, termasuk komandan angkatan udara Yaman, tetapi tidak menggantikan putra Saleh, keponakan dan orang-orang yang dekat dengan Saleh yang mengepalai unit militer penting.
Saat ini, putra tertua Saleh, Ahmed, menjadi pemimpin elit Garda Republik, keponakan Saleh, Yahya, merupakan kepala dinas keamanan pusat serta seorang keponakan lainnya, Tariq masih mengontrol pasukan presiden. (haninmazaya/arrahmah.com)