(Arrahmah.com) – Ikatan Dokter Kemanusiaan Israel memperingatkan pemerintah penjajah zionis Yahudi kondisi kritis dua tawanan muslim, Bilal Dziyab dan Tsair Halahilah, akibat aksi mogok makan selama 62 hari di penjara zionis.
Belum lama ini Ikatan Dokter Kemanusiaan Israel mengunjungi kedua tawanan muslim Palestina tersebut. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan keduanya dalam kondisi sangat kritis dan nyaris gugur. Hal itu diperparah oleh penanganan kesehatan pihak penjara yang buruk. Ikatan Dokter mendesak pemerintah penjajah zionis segera memindahkan keduanya ke rumah sakit sipil.
Ikatan Dokter mengingatkan jika kedua tawanan muslim tersebut gugur di penjara, seluruh tawanan muslim lain akan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk solidaritas. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan Bilal Dziyab mengalami penurunan detak jantung, penurunan tekanan darah dan berat badannya merosot sangat drastic. Sementara Tsair Halahilah dinyatakan mengalami gangguan lambung dan diyakini mengalami pendarahan dalam. Ikatan Dokter menyarankan pemeriksaan rontgen untuk keduanya.
Otoritas penjara penjajah zionis Yahudi sendiri bersikeras menolak tawar menawar apapun dengan para tawanan muslim Palestina. “Kami tidak menerima tawar menawar apapun. Kami hanya akan mempertimbangkan tuntutan-tuntutan mereka tanpa melihat aksi pemogokan mereka. Dimulai dari tuntutan kelompok pertama sebelum terjadinya aksi pemogokan, “ujar otoritas penjara seperti dilaporkan AFP, Senin (30/4/2012).
Seorang pejabat otoritas Palestina menyebutkan bahwa seribu tawanan muslim Palestina akan ikut melakukan aksi pemogokan sebagai bentuk solidaritas kepada Dziyab dan Halahilah, sekaligus protes atas kebrutalan penjajah zionis Yahudi.
(muhib almajdi/arrahmah.com)