KAIRO (Arrahmah.com) – Sekelompok preman bayaran dan ‘pasukan tak dikenal’ menyerang para demonstran sipil di depan gedung Deptan Mesir, Ahad dini hari (29/4/2012). Massa penyerang memakai pistol, bom Molotov, pecahan botol kaca, tongkat, dan batu. Sebanyak 91 orang cedera akibat serangan mereka.
Para saksi mata di Abbasiyah Square menyatakan kepada harian Al-Arab al-Yaum, bahwa bentrokan bermula dari usaha sekelompok preman bayaran untuk menerobos perkemahan para demonstran di Abbasiyah Square, Sabtu malam. Aliansi Rakyat yang mengomandoi para demonstran berhasil mencegah mereka.
Pada Ahad dini hari, para preman bayaran tersebut kembali datang dengan ‘pasukan tak dikenal’ dalam jumlah yang lebih besar. Mereka menyerang para demonstran dengan pistol, bom Molotov, pecahan botol kaca, tongkat dan kayu. Serangan brutal mengakibatkan 91 orang cedera berat di bagian kepala dan wajah.
Untuk mengantisipasi serangan lainnya, massa pendukung capres Hazim Shalah Abu Ismail dan para demonstran menutup Abbasiyah Square, 8 km utara Kairo, dari seluruh arah. TIndakan pengamanan ini mengakibatkan kemacetan kendaraan pada Ahad pagi.
Aparat keamanan sendiri mundur ke Ma’mon Street di depan Univesity City, dekat gedung Deptan Mesir. Pasukan polisi militer dan pasukan anti huru-hara diperkuat pasukan lapis baja disiagakan di belakang beberapa lapis kawat berduri. Di belakang mereka masih disiagakan pasukan polisi militer dan pasukan markas besar tentara nasional Mesir.
Meski berkali-kali mendapat serangan brutal, massa demonstran terus merangsek ke arah barikade berlapis pasukan keamanan. Mereka bertekad melanjutkan aksinya sampai rezim Dewan Tertinggi Militer lengser. Ribuan warga mulai bergabung dengan massa demonstran dan memasang tenda-tenda di depan Universitas Ainu Syams.
(muhib almajdi/arrahmah.com)