(Arrahmah.com) – Media massa Swedia seperti diangkat oleh stasiun TV Swedia melaporkan bahwa presiden boneka terguling Mesir Husni Laa Mubarak dan kepala dinas intelijennya Omar Sulaiman bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap dua tawanan Mesir, untuk memenuhi kepentingan AS.
Hasil investigasi media massa Swedia menunjukkan pemerintah Swedia telah mendeportasi dua warga Mesir yang dianggap ‘berbahaya’ terhadap keamanan Mesir, Ahmad Ajizah dan Muhammad Zari pada 2011. Dinas intelijen dan keamanan Mesir menyiksa keduanya dengan sadis atas perintah Laa Mubarak dan Sulaiman. Kasus itu menggemparkan parlemen Swedia.
Kepada publik, pemerintah Swedia menyatakan mendeportasi dua imigran illegal ke Negara asalnya. Namun hasil penyelidikan media massa Swedia menunjukkan pemerintah melakukan ‘penculikan internasional’, sebagai bagian dari perang melawan terorisme yang dilancarkan oleh pemerintah penjajah salibis AS pasca serangan 11 September 2001. Husni Laa Mubarak sendiri telah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah Swedia atas kerjasama tersebut.
Investigasi stasiun TV Swedia juga mengungkapkan bahwa dinas intelijen Swedia dan kantor imigrasi Swedia menculik orang-orang yang dianggap ‘berbahaya’ di wilayah Swedia. Bekerjasama dengan CIA dan negara-negara sekutu AS dalam perang melawan ‘teroris’, pemerintah Swedia mendeportasikan orang-orang yang ditangkap ke negara-negara tersebut untuk menjalani penyiksaan biadab.
(muhib almajdi/arrahmah.com)