KABUL (Arrahmah.com) – Sebuah laporan baru yang dirilis pada Rabu (25/4/2012) oleh organisasi yang berbasis di Kabul menuduh pasukan asing menyesatkan masyarakat dengan menyebut operasi militer “pimpinan Afghan” bahkan dalam kasus di mana hanya ada tentara NATO-AS yang berada di lapangan.
Tuduhan menghantam ke jantung pertempuran persepsi publik yang dilancarkan di Afghanistan, di mana pasukan penjajah NATO sangat ingin menampilkan keberhasilan pasukan Afghanistan dan mengecilkan peran yang dimainkan oleh tentara asing ketika NATO ingin menarik pasukannya dan menyerahkan kendali keamanan ke tangan pasukan Afghanistan.
Amerika serikat dan negara-negara lain yang membentuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) sudah mulai menarik diri keluar dari Afghanistan sedikit demi sedikit dan ingin menyerahkan tanggung jawab keamanan seluruh negeri kepada pasukan Afghanistan di akhir tahun 2014. Mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Afghanistan mampu memikul tugas itu. Walaupun fakta di lapangan memperlihatkan bahwa pasukan penjajah NATO-AS yang dilengkapi dengan senjata dan teknologi canggih saja ternyata tidak mampu menghadapi Mujahidin Afghanistan, lalu bagaimana dengan pasukan Afghanistan?
“Keinginan ISAF untuk menyajikan peristiwa menguntungkan mungkin adalah untuk sebuah harapan, tapi kadang-kadang mereka tergelincir ke dalam propaganda, setengah kebenaran dan sesekali menutupi,” ujar analisis Inggris, Kate Clark, penulis laporan yang dikeluarkan organisasi Jaringan Analisis Afghan.
Saat penarikan pasukan asing berlangsung, pasukan asing berharap transisi yang lebih dan lebih ke dalam peran mendukung pasukan Afghan, bukan memimpin mereka.
Sebuah draft kemitraan strategis yang disepakati AS-Afghan awal pekan ini mengatakan setelah tahun 2014, pasukan AS hanya akan bertempur di Afghanistan dengan persetujuan pemerintah Afghan.
Dalam transisi, satu kalimat “pimpinan Afghan” menjadi semakin lazim dalam rilis berita yang dikeluarkan AS-NATO yang menggambarkan operasi militer.
Istilah tersebut begitu longgar diterapkan, tidak hanya sekali, bahkan digunakan dalam serangan yang dilakukan sepenuhnya oleh pasukan AS. (haninmazaya/arrahmah.com)