KAIRO (Arrahmah.com) – Dibanding menjadi negara yang siap mengorbankan apapun untuk tetangganya Palestina, Mesir malah menjadi negara yang selalu menjadi tujuan utama para wisatawan kaya dari Arab, terutama yang berasal dari negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Libya, dan Tunisia. Dengan suhu dinginnya, Mesir menjadi tempat wisata mewah dan penuh euforia.
Namun pemerintah Mesir takut bahwa bulan Agustus tahun ini, bulan memuncaknya wisatawan tahunan, yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, para pengunjung potensial akan lebih memilih untuk tinggal di rumah saja.
Dalam upaya untuk mencegah penurunan dalam industri wisata yang menguntungkan tersebut, terutama pada Agustus, Mesir telah sibuk membuat sejumlah promosi besar-besaran yang bertujuan untuk menarik pengunjung, yakni dengan pesta kembang api, konser, pentas cerita rakyat, dan menampilkan oleh tarian darwis memutar.
Mesir khawatir bahwa para wisatawan lebih cenderung untuk menghabiskan waktu di rumah karena sedang melaksanakan ibadah shaum ketimbang menghabiskan waktu di luar rumah, apalagi dengan musim dingin. Oleh karena itu, Mesir sedang mencoba untuk menarik wisatawan Arab ke tepi sungai Nil selama bulan suci Ramadhan dengan “Fawanees Festival.” Fawanees adalah lentera berwarna-warni menggantung di seluruh negeri dan di rumah untuk menandai bulan suci Ramadhan.
Armada udara dan bandara internasional Kairo juga ambil bagian dalam upaya promosi ini. Keduanya telah didekorasi secara khusus, sedangkan beberapa hotel mewah yang biasanya disukai oleh wisatawan kaya Arab menawarkan paket Ramadan khusus.
Promosi ini tentu saja sangat penting bagi penambahan devisa Kairo. wisatawan Arab, terutama mereka yang berasal dari Teluk, menyumbang hampir 20 persen dari 12 juta pengunjung yang datang ke Mesir setiap tahunnya.
Tahun lalu saja, industri wisata Mesir menghasilkan lebih dari $10 miliar keuntungan dan mempekerjakan sekitar 12 persen dari populasi yang aktif.
“Turis Arab sangat penting bagi Mesir,” ungkap Samy Mahmud dari kementrian pariwisata pada AFP dikutip Al Arabiya, Minggu (8/8/2010).
“Rata-rata, mereka menghabiskan banyak uang lebih dari yang lain,” lanjutnya. (althaf/arrahmah.com)