AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa keputusan Australia untuk menarik diri dari Afghansitan, lebih awal dari rencana, adalah sepenuhnya dalam kerangka rencana NATO.
Pengumuman NATO adalah “Sepenuhnya berada dalam kerangka” dari peta yang jalan yang telah disepakati oleh NATO dan mitra-mitranya di Afghanistan, dilansir AFP, Rabu (18/4/2012).
NATO mengklaim bahwa penarikan pasukan koalisinya dalam waktu lebih cepat dari rencana adalah suatu bentuk langkah bertahap NATO untuk ‘menyerahkan tanggungjawab kepada rakyat Afghan’.
“Ini berada dalam garis strategi kami yang secara bertahap menyerahkan tanggungjawab kepada orang-orang Afghan, kami juga akan beradaptasi kehadiran kami di Afghansitan,” kata Rassmussen ketika Menteri Luar Negeri dan Pertahanan NATO bertemu selama dua hari.
“50 sekutu dan mitra koalisi ISAF telah berkomitmen untuk prinsip dasar, masuk bersama, keluar bersama, dan saya tahu bahwa Australia juga berkomitmen untuk prinsip itu,” katanya.
Julia Gillard, Perdana Menteri Australia mengatakan bahwa sebanyak 1.550 tentara Australia (terutama yang ditempatkan di provinsi Uruzgan -red) yang masih berada di Afghanistan diperkirakan akan pulang pada akhir 2013.
Survei di Australia menunjukkan penurunan tingkat dukungan untuk kehadiran negara itu di Afghanistan dimana telah banyak pasukan Australia yang tewas mengenaskan sejak mereka berpartisipasi dalam invasi AS di Afghanistan pada tahun 2001.
Namun pihak oposisi mengatakan bahwa penarikan awal itu merupakan strategi Gillard untuk meningkatkan dukungan. (siraaj/arrahmah.com)