AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – 5 warga sipil Afghan gugur dan 25 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan polisi boneka Afghan pada saat protes di utara provinsi Faryab pada hari Kamis (12/4/2012) atas pembunuhan seorang profesor hukum Syari’ah sekaligus tetua suku Qari Qiyamuddin oleh pasukan salibis ISAF-Afghan.
Ribuan rakyat Afghanistan turun ke jalan-jalan di ibukota Maimana, meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika dan anti-rezim Kabul, pada saat jasad Qari Mullah Qiyamuddin dibawa dari rumahnya ke kantor Gubernur Provinsi, berdasarkan saksimata.
Berdasarkan TOLOnews, baku tembak meletus antara para demonstran dan “pasukan keamanan” setelah para demonstran merampas senjata-senjata para pengawal kantor Gubernur dan menembaki mereka.
Sejumlah korban tewas dan terluka dikonfirmasi oleh kepala rumah sakit provinsi tersebut, Dr. Abdul Ali Halim, pada saat para korban dibawa ke rumah sakit Maimana.
Gubernur Faryab Abdul Haq Shafaq tidak memberikan komentar apapun tentang pembunuhan Qiyamuddin dan melarikan diri dari kantornya dan pergi ke basis ISAF di provinsi tersebut.
Pada hari Sabtu (7/4) lalu, ISAF mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangan gabungan – serangan malam – yang menargetkan seorang anggota Gerakan Islam Uzbekistan (IMU).
Saksimata mengatakan bahwa Qiyamuddin ditembak mati di dalam rumahnya oleh pasukan khusus gabungan ISAF-Afghan.
Keluarga Qiyamuddin membantah klaim yang telah dibuat ISAF, mengatakan bahwa Qiyamuddin tidak terhubung dengan kelompok atau jaringan politik manapun.
Sementara Wakil ketua Dewan Ulama Faryab, Ghulam Nabi Ghafuri, menyalahkan Gubernur Abdul Haq atas kematian Qiyamuddin.
Di tempat lain, diduga Mujahidin menyerang konvoi polisi boneka di distrik pelabuhan Khanabad sekitar pukul 18:00 waktu setempat pada hari Kamis (12/4), menewaskan dan melukai beberapa petugas polisi boneka. (siraaj/arrahmah.com)