INGGRIS (Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda dilaporkan telah mengeluarkan peringatan untuk Inggris, menentang penyerahan Syaikh Abu Qatadah al-Filistini hafizhahullah ke Yordania setelah pembebasannya dari penjara, Al-Qaeda melihat bahwa pendeportasian itu akan berpotensi membuka pintu kejahatan dari pemerintah kafir Inggris dan rakyatnya, seperti yang dilansir reuters mengutip salah satu situs Islamis.
Inggris telah membebaskan Syaikh Abu Qatadah pada Februari lalu di bawah tahanan rumah setelah pengadilan menyatakan bahwa penahanan tanpa pengadilan itu adalah tidak sah karena tuduhan tidak terbukti.
Inggris memang bersikeras mendeportasi Syaikh Abu Qatadah sejak awal pembebasannya, namun sempat ditentang oleh Mahkamah HAM Eropa yang melarang proses pendeportasian tersebut. Namun David Cameron terus mendesak Inggris untuk mendeportasi ulama yang kharismatik ini.
Hal ini mendapat perhatian dari Mujahidin Al-Qaeda, seperti yang dikutip reuters pada hari Senin (9/4/2012), “Ini telah menjadi perhatian kami bahwa pemerintah Inggris berniat untuk menyerahkan Syaikh yang terhormat Abu Qatadah al-Filistini kepada agen pemerintah Yordania, mengklaim ini memiliki jaminan dan perjanjian untuk tidak menyiksa beliau”.
“Berdasarkan semua hal itu, kami dari Al-Qaeda menempatkan tanggungjawab kepada pemerintah Inggris atas penyerahan Syaikh Abu Qatadah ke pemerintah Yordania, dan ketahuilah dengan melakukan hal demikian, dengan dalih apapun, ini akan membuka jalan pintu kejahatan untuk negara ini dan rakyatnya.”
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi atau konfirmasi dari Mujahidin Al-Qaeda terkait laporan ini.
Syaikh Abu Qatadah telah dibebaskan dengan persyaratan jaminan yang sangat ketat termasuk jam malam 22 jam dan dilarang menggunakan handphone dan internet, dengan peringatan bahwa jika Syaikh Abu Qatadah mematuhi aturan tersebut, maka tidak ada kesepakatan dengan Yordania dalam tiga bulan ke depan. (siraaj/arrahmah.com)