Jakarta (arrahmah.com) – Blogosphere Rusia marah setelah pengadilan daerah memblokir YouTube. Pemblokiran itu berhubungan dengan adanya video ekstremis.
Pengadilan di Komsomolsk-on-Amur di wilayah Khabarovsk di timur jauh Rusia memerintahkan Rosnet, penyedia internet lokal untuk memblokir YouTube serta 3 perpustakaan online agar menghapus arsip halaman webnya.
Larangan lokal ini muncul karena YouTube di Rusia terdapat video ultranasionalis.
Anton Nosik, penggiat internet terkemuka Rusia mengecam keputusan tersebut. “Tingkat kekasaran dalam putusan pengadilan ini khas proses hukum internet di Rusia,” katanya.
Google, pemilik YouTube mengatakan keputusan itu melanggar hak konstitusional Rusia atas kebebasan informasi. Banyak blogger juga mengecam larangan tersebut.
”Saya bisa membayangkannya sekarang,” tulis Ghost82 di LiveJournal.
“Rusia pada 2015, YouTube dilarang di mana-mana. Dalam mencari seteguk udara orang-orang harus melakukan perjalanan ke perbatasan Georgia di mana mereka akan duduk dengan laptop mereka dan membayar jumlah yang tak terbayangkan untuk tersambung ke internet melalui pemancar Wi-Fi yang kuat untuk merasakan peradaban.”
Sementara televisi dikontrol secara ketat oleh negara, pemerintah otoriter lunak Rusia sejauh ini telah banyak berbuat untuk mengendalikan internet.
Media sosial dan situs blogging populer itu menyediakan tempat penting bagi oposisi dan gerakan sipil.
Namun, paket undang-undang yang akan dibahas oleh parlemen pada Oktober ini bisa memberikan pihak keamanan kekuasaan baru untuk menutup situs-situs dalam waktu singkat.
Putusan pemblokiran YouTube itu bisa memalukan Presiden Dmitry Medvedev, yang baru-baru ini meluncurkan salurannya sendiri di situs berbagi video itu.
Negara lain yang telah melarang YouTube termasuk China, Pakistan, Turki dan Iran.(inilah/arrahmah.com)