JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Pesawat-pesawat Israel menjatuhkan pamflet-pamflet di Selatan Jalur Gaza pada hari Senin pagi (2/4/2012), yang berisi peringatan terhadap rakyat Palestina untuk tidak memasuki “zona terlarang” atau no-go zone pada perbatasan selatan Palestina.
Selebaran itu ditandatangani oleh Komandan Jenderal Pasukan zionis Israel, yang juga berisi gambar peta dari “zona terlarang” itu, seperti yang dilaporkan Ma’an.
Juru bicara militer Israel mengatakan selebaran itu dijatuhkan di beberapa lokasi, dan “menegaskan kepada warga Jalur Gaza untuk menjaga jarak 300 meter,” dari daerah perbatasan.
Tentara Israel “akan beroperasi sesuai dengan aturan keterlibatan, dan akan menggunakan peluru tajam ‘jika mereka membutuhkannya’ pada saat ‘pagar keamanan’ didekati,” kata pamflet itu.
Pamflet itu juga berisi peringatan terhadap “kerja sama dengan ‘organisasi teror’, keterlibatan dalam kerusuhan, dan mendekati pagar keamanan,”
Militer Israel mengatakan bahwa tentara mereka menembak mati seorang Muslim Palestina yang dicurigai berusaha menanam peledak di bawah ‘pagar kemanan’ di perbatasan dengan Gaza pada Sabtu malam (31/3).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (1/4) Pihak militer Israel mengklaim bahwa mereka telah menemukan tiga bom di dekat dengan ‘pagar keamanan’ itu di Jalur Gaza.
Namun, tidak ada kelompok Jihad di Palestina yang mengaku bertanggungjawab atas insiden yang dituduhkan tersebut.
Pembunuhan seorang Muslim Palestina di dekat ‘pagar keamanan’ terjadi setelah tentara zionis Israel menembak mati seorang pemuda Muslim Palestina, Mahmud Zaqout (20) pada hari Jum’at (30/3) yang tengah ikut serta dalam aksi Global March to Jerusalem di Jalur Gaza. (siraaj/arrahmah.com)