(Arrahmah.com) – Departemen Luar Negeri penjajah salibis AS mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk tidak bepergian ke Yaman, Rabu (28/3/2012). Deplu AS memperingatkan bahaya keamanan di Yaman yang tinggi dan meminta seluruh warganya di Yaman untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Deplu AS memperingatkan warganya kemungkinan meningkatnya serangan kelompok mujahidin Al-Qaeda terhadap warga AS dan kepentingan AS dan Barat di negara tersebut. Pada tanggal 18 Maret lalu, seorang misionaris AS di kota Taez, Yaman selatan dieksekusi mati oleh mujahidin Al-Qaeda. Hal itu meningkatkan kekhawatiran Deplu AS atas keselamatan warganya dan kepentingan-kepentingannya di Yaman.
Travel warning dikeluarkan hanya dua hari setelah kepulangan Asisten Menlu AS untuk urusan Timur Dekat, Jeffrey Feltman. Feltman melakukan kunjungan terlama yang pernah dilakukan oleh pejabat tinggi Washington, Ahad-Rabu (2-28/3/2012). Di Shan’a, Feltman bertemu dengan presiden boneka Yaman, Abdu Rabbih Manshur Hadi, para pejabat tinggi dan kelompok oposisi.
Dalam kunjungannya, Feltman gagal meyakinkan Manshur Hadi untuk menerima rencana kelanjutan keterlibatan langsung militer AS dalam menangani kelompok jihad Al-Qaeda di Yaman. Manshur Hadi bergeming bahwa bantuan AS dalam perang melawan teroris Islam di Yaman berupa bantuan finansial dan logistik militer untuk meningkatkan kemampuan tempur militer Yaman. Intervensi militer AS secara langsung yang selama ini telah berjalan sebaiknya dihentikan, menurut Manshur Hadi.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)