MOSKOW (Arrahmah.com) – Sebenarnya telah lama diketahui bahwa Moskow menggunakan cara menyebar kebencian antar etnis di Kaukakus. Memperovokasi etnis dengan kebencian di Kaukakus secara terus-menerus digaungkan setelah Muslim di Kaukakus bersatu di bawah bendera Jihad dalam Imarah Islam Kaukakus untuk menegakkan syariat Islam dan menghentikan pendudukan.
Kafir Rusia menyebar kebencian antara etnis Akkin Chechnya dan Avars, antara Avars dan Dargins dan Kumyks, Laks dan Akkin Chechnya, Ingush dan Chechnya, Circassians dan Karachaivans, antara Kabardians dan Balkars dan lainnya.
Setiap konfrontasi yang terjadi antara kafir Rusia dengan Kaukakus selalu digambarkan bahwa yang menjadi korban adalah Rusia dan pelaku kejahatan adalah Kaukakus.
Pengeroyokan terhadap bocah Chechnya di Kamp liburan Kamp Don di Tuapse merupakan salah satu contoh bagaimana pendudukan dilakukan dan media bekerjasama dengan mereka.
Dengan tidak menghirukan fakta yang sangat jelas bahwa 400 penduduk Rusia bersenjata yang didukung dengan polisi setempat menyerang anak-anak Chechnya berusia 7 sampai 14 tahun, media Rusia dengan tanpa malu menuliskan bahwa korban sebenarnya dalam peristiwa tersebut adalah pemilik kamp liburan, seorang ayah dan dua anaknya.
Mereka menulis peristiwa ini dengan versi sendiri bahwa seorang bocah Chechnya diduga merobek bendera Rusia dan mengatakan bahwa “Rusia akan menjadi milik kami”. Pernyataan ini dirilis oleh harian KP Moskow mengutip pernyataan “pemimpin kelompok” dalam kamp tersebut.
Harian Rusia lainnya melaporkan bahwa mereka yang dipukul adalah bukan anak-anak melainkan seorang pria berumur 20 tahun. Mereka menafikan bahwa kamp tersebut tengah diisi oleh sekitar 300 anak-anak Chechnya berusia 7 sampai 14 tahun yang diundang untuk mengisi liburan mereka di kamp tersebut. Memang terdapat etiga orang dewasa dalam kamp berusia 17 sampai 20 tahun dan seorang pria berusia 60 tahun sebagai pelatih anak-anak.
Media-media Rusia selalu menggambarkan bahwa “Chechnya bersalah”. Masih terdapat banyak kasus yang serupa yang dibuat-buat oleh kafir Rusia dan didukung penyebarannya oleh media-media mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)