KAMPALA (Arrahmah.com) – Peperangan melawan kelompok “militan” harus ditingkatkan, ujar Presiden Uganda, Yoweri Museveni dalam pertemuan Uni Afrika yang digelar di Kampala, ibukota Uganda.
Dengan menggebu-gebu Museveni menyerukan untuk menendang keluar seluruh “militan Islam” dari Afrika. Pernyataannya diungkapkan dua minggu setelah serangan terhadap ibukota Uganda yang menewaskan skeitar 74 orang.
Tentara dari Uganda merupakan tentara terbesar yang dikirimkan ke Somalia.
Para pemimpin Afrika berkumpul di Kampala dengan penjagaan keamanan yang sangat ketat.
Mr. Museveni mengatakan kepada delegasi Uni Afrika “beberapa pelaku penyerangan telah ditangkap dan dalam interogasi mereka memberikan informasi yang bagus”.
Dalam sebuah statemen yang dirilis sebelum pertemuan dimulai, Museveni mengklaim serangan tersebut memperburuk situasi Al-Shabaab.
“Reaksi kelompok ini menandakan bahwa mereka mulai melakukan agresi ke negera kami,” uajr statemen. “Kami memiliki hak untuk mempertahankan diri dan kami akan melakukannya dari sekarang,” lanjut statemen.
Presiden Uganda meletakkan kesalahan sepenuhnya kepada Al-Shabaab, apakah dia lupa bahwa keputusannya mengirimkan ribuan tentara ke Somalia dengan dalih menciptakan keamanan dan kedamaian di Somalia yang ternyata hanya membawa kesengsaraan bagi rakyat Somalia, karena nyawa-nyawa sipil yang tak bersalah harus gugur akibat arogansi tentara Uni Afrika. Saat tak mampu melakukan pembalasan atas perlawanan Mujahidin Al-Shabaab, tentara-tentara Uni Afrika selalu melepaskan tembakan membabi-buta ke berbagai arah yang akhirnya menjatuhkan korban dari kalangan sipil.
Al-Shabaab melakukan serangan ke dua bar di ibukota Uganda dengan alasan untuk pembalasan dendam jatuhnya korban sipil Somalia. Al-Shabaab mengatakan jika tidak ingin diserang, maka Uganda harus menarikmundur pasukannya dari Somalia. (haninmazaya/arrahmah.com)