YAMAN (Arrahmah.com) – Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) atau yang juga dikenal sebagai Ansar Al-Shariah membantah berita bahwa 29 Mujahidin terbunuh dalam sebuah pemboman di kota Zinjibar. Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Al-Tagheer.net, Ansar Al-Shariah mengatakan bahwa berita-berita tersebut adalah palsu dan mengkonfirmasi bahwa kota Zinjibar adalah kosong dari musuh dan hanya ada Ansar Al-Shariah yang berada di sana. Dan Mujahidin menambahkan, “Tidak ada pertempuran apapun di kota Zinjibar dan lainnya”.
Mujahidin Ansar Al-Shariah juga menyinggung masalah penculikan dan eksekusi mati seorang pejabat politik Keamanan Yaman, Faraj Kahtan Al-Awthabani di daerah Shuhair di Al-Mukalla. Mujahidin membantah telah membunuhnya dengan cara dipenggal tetapi yang benar adalah orang itu tewas ditembak mati. Selain itu, berdasarkan pernyataan pasukan boneka bahwa mereka gagal untuk membebaskan Faraj tetapi berhasil menangkap salah seorang Mujahid, tetapi Ansar Al-Shariah berkata bahwa mereka berhasil membebaskan Mujahid itu. Ansar Al-Shariah menambahkan bahwa Faraj bertanggungjawab atas tindakan memata-matai Mujahidin di daerah Shuhair.
Mujahidin juga menyinggung tentang serangan baru-baru ini pada pos polisi militer di depan kantor pendidikan di Al-Hottah di Lajah yang membunuh seorang tentara boneka dan melukai lima lainnya. Ansar Al-Shariah mengatakan bahwa operasi tersebut adalah sebuah balasan atas kematian seorang anak, Muhammad Ali Hamid, pada malam sebelumnya oleh polisi militer boneka Yaman.
Disisi lain, Mujahidin mengatakan bahwa mereka mengizinkan organisasi Hud dan Al-Karamah untuk mengunjungi para tahanan yang ditangkap Mujahidin setelah operasi terhadap Detasemen Artileri di daerah Dofas, rezim Sana’a di kota Waqar, dipastikan para tahanan tersebut dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan cara yang manusiawi.
Berdasarkan Al-Thageer.net, Ansar Al-Shariah mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan bahwa serangan Amerika terhadap Abyan, Al-Bayda’ dan Shabwa sudah dekat, karena di provinsi-provinsi tersebut drone Amerika telah terlihat terbang secara intensif selama 48 jam. Ansar Al-Shariah mengatakan bahwa setiap pemboman yang dilakukan Amerika sebelumnya telah didahului dengan menerbangkan drone seperti yang terjadi di Al-Bayda’ sebelumnya.
Dalam pernyataan tersebut, Ansar Al-Shariah juga mencatat bahwa rezim Sana’a dan Amerika Serikat bertanggungjawab atas semua agresi terhadap kehidupan dan harta kaum Muslimin di daerah-daerah tersebut. (siraaj/arrahmah.com)