IRAN (Arrahmah.com) – Pengadilan Revolusioner Ahvaz telah menghukum sejumlah minoritas Sunni Arab – tahanan politik – dipenjara seumur hidup dan bahkan sampai menemui kematian, di negara yang mayoritas Syi’ah, Iran.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) Ahvaz melaporkan bahwa para tahanan dari kalangan minoritas Arab menghadapi satu tahun penahanan dan penyiksaan sebelum hukuman mereka dijatuhkan. Teh Heydarian (28), Nasser Heydarian (21), Abbas Heydarian (24), dan Ali Sharifi (25) semua dari lingkungan Mollashieh, masing-masing dihukum 10 tahun penjara dan dieksekusi mati, seperti yang dilansir Radio Zamaneh.
Amir Moavi (24) dijatuhi hukuman 38 tahun penjara dan Abbas Heydari (26) sampai 18 tahun. Keduanya juga diasingkan ke Provinsi Mazandaran utara selama masa hukuman penjara mereka.
Lingkungan Mollashieh terletak di bagian selatan Ahvaz, ibukota Provinsi Khuzestan di barat daya Iran. Sebuah lingkungan utama orang-orang Arab. Mollashieh adalah wilayah yang sangat kurang fasilitas umumnya.
Keenam tahanan politik, para pemuda Arab tersebut, ditangkap dan dihukum pada tahun lalu setelah demonstrasi damai di Ahvaz sebagai protes terhadap situasi yang kurang kondusif dan diskriminatif terhadap minoritas Sunni Arab di provinsi Khuzestan. Protes tersebut menjadi berdarah karena kekerasan pasukan negara yang menewaskan 12 orang, 20 terluka dan sejumlah lainnya ditangkap.
Tahun lalu, menurut laporan kelompok HAM, tiga tahanan politik aRAB ditangkap dalam protes di Khuzestan telah meninggal akibat penganiayaan dan penyiksaan dipenjara.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa aksi protes lain pada (13/1/2012) lalu kembali berhadapan dengan pasukan pemerintah Iran, dan kelompok HAM melaporkan bahwa 65 orang ditangkap. (siraaj/arrahmah.com)