MOGADISHU (Arrahmah.com) – Pejabat Somalia mengakui pada Kamis (22/7/2010) bahwa anggota pengaman Presiden telah bergabung dengan kelompok Al-Shabaab, kelompok Islam terbesar di Somalia yang berjuang menegakkan syariat Islam.
Perginya beberapa anggota terbaik pengaman Presiden merupakan kehilangan yang sangat memukul bagi pemerintah transisi Somalia, karena mereka merupakan orang-orang terlatih yang sangat dibutuhkan Sharif Ahmed. Kini, dikabarkan bahwa mereka telah berada tidak jauh dari istana kepresidenan.
Al-shabaab memperkenalkan tiga mantan pengawal Presiden Sharif Ahmed dalam sebuah konferensi pers di Mogadishu pada Rabu (21/7) kepada seluruh Mujahid Al-Shabaab. Mereka mengatakan keluarnya mereka dari pekerjaan mereka selama ini karena hanya melindungi Uni Afrika yang selama ini telah melakukan pembunuhan terhadap sipil Somalia.
Awalnya pejabat Somalia menolak laporan tersebut namun pada Kamis (22/7) akhirnya mereka mengakui bahwa orang-orang terbaik yang mereka miliki termasuk Abdullahi Ali Anod, kepala pengawal presiden, telah menyebrang dan bergabung dengan Al-Shabaab.
“Tentara yang bergabung dengan Al-Shabaab meminta ijin kepada kami untuk pergi dan menemui keluarga mereka, mereka tidak kembali dalam waktu yang lama dan terakhir kami ketahui bahwa mereka telah menyebrang,” uajr pejabat Somalia.
AS selama ini membantu pemerintahan Somalia dengan memberikan senjata dan menggaji para tentara. Bantuan AS ini tak jarang mengalir juga untuk Al-Shabaab, melalui par atentara yang telah sadar dan akhirnya bergabung dengan Mujahidin, mereka membawa serta senjata yang diberikan kepada mereka saat memutuskan bergabung dengan Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)