TUNIS (Arrahmah.com) – Pada hari Jumat (16/3/2012), dua insiden yang melibatan pencemaran nama baik Masjid di Tunis dan kota selatan Ben Guerdane menyorot kesenjangan yang meningkat antara Islamis dan sekuler di Tunisia.
Insiden pertama terjadi setelah sholat Jumat di masjid terkenal Masjid Fateh di pusat kota Tunis. Seorang pria setengah baya hampir berusia 50 tahun terlihat oleh jamaah memasuki pintu masuk masjid dan menggambar Bintang David menggunakan cat semprot berwarna merah.
Setelah mencoret masjid, ia memasuki halaman masjid dan melaksanakan sholat di sana. Selesai sholat, orang-orang di masjid mengelilinginya, ujar saksi mata yang tak ingin disebutkan namanya.
Ketika didesak oleh para pengamat untuk menjelaskan tindakan vandalismenya, ia menantang masyarakat sekitar dan ia menyatakan bahwa ia punya alasan sendiri.
“Ada yang marah melihat tindakan yang dilakukannya,” ujar saksi mata.
“Kami merasa bahwa tindakan ini adalah provokasi sederhana dan bahwa ia menginginkan kita untuk memukulnya,” tambahnya.
Insiden tersebut membuat marah hampir setiap orang yang melewati masjid, menurut saksi mata. “Bukan hanya Salafi yang merasa dipermalukan oleh tindakan itu, tapi seluruh Muslim Tunisia,” tegasnya. “Kami berfikir lebih baik untuk tidak bertindak keras terhadap provokasi ini.” Pria tersebut akhirnya diserahkan kepada polisi untuk mempertanggung jawabkan tindakannya.
Saksi mata lainnya mengaku bahwa ia adalah Salafi berusia dua puluhan dan menjual buku-buku Islam serta produk herbal di depan Masjid. Ia menggambarkan bahwa tindakan pria tersebut sebagai fitnah untuk membawa Tunisia ke dalam konflik sipil dan “Alhamdulillah kami tidak bereaksi dengan kasar,” ujarnya. Semua sepakat bahwa mereka akan menggugat orang tersebut atas tindakannya.
Insiden lainnya juga terkait penodaan terhadap sebuah masjid di Ben Guerdene pada Kamis (15/3) malam di dua masjid, di mana di sat masjid ditemukan terjemahan Al Qur’an di toilet masjid dan Al Qur’an lainnya ditemukan telah dirobek-robek di masjid lainnya.
Kalimat-kalimat provokatif anti-Islam menggunakan kata-kata sumpah serapan tertlis di dinding kota.
Penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan orang yang terlibat dalam tindakan ini. Sebuah aksi damai yang diselenggarakan oleh masyarakat Ben Guerdane berlangsung pada Sabtu (17/3) dan mengecam tindakan provokatif terhadap masjid. (haninmazaya/arrahmah.com)