(Arrahmah.com) – Organisasi-organisasi misionaris mempergunakan derita rakyat muslim Suriah untuk melakukan kristenisasi dengan kedok memberikan pengobatan medis. Demikian laporan Jihad AFP dan Al-Yaqin Media Centre, Ahad (11/3/2012).
Selama ini kepercayaan rakyat sipil muslim Suriah terhadap rumah sakit dan tenaga medis Suriah telah punah. Laporan ratusan korban serangan militer rezim Suriah yang dirawat di rumah sakit Suriah dan pengakuan para tenaga medis yang melarikan diri dari pekerjaannya telah membuktikan rumah sakit menjadi ‘tempat penjagalan’ baru bagi rakyat muslim Suriah.
Para pasien mendapatkan penyiksaan biadab di rumah sakit. Banyak di antaranya cacat seumur hidup dan bahkan meninggal akibat penyiksaan biadab tersebut. Penyiksaan dilakukan oleh militer rezim Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Para dokter dan perawat yang beragama Syiah Nushairiyah ikut melakukan penyiksaan.
Sementara para dokter dan perawat muslim banyak yang melarikan diri dari pekerjaannya. Jika tidak mau menyiksa para pasien, merekalah yang justru akan disiksa oleh pihak militer rezim Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Mereka mendapat terror fisik dan mental dari pihak militer dan milisi pendukungnya. Stasiun TV Al-Arabiya beberapa kali memutar ulang video beragam penyiksaan di rumah sakit Suriah.
Organisasi-organisasi misionaris mempergunakan kesempatan itu untuk memberikan perawatan medis, termasuk operasi, dengan gratis di rumah sakit-rumah sakit yang berada di bawah naungan yayasan-yayasan kristenisasi. Organisasi-organisasi itu juga memberikan bayaran terhadap para dokter dan tenaga medis yang membawa para pasien ke rumah mereka. Di balik misi kemanusiaan dan medis tersebut tersembul misi kristenisasi.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)