SANA’A (Arrahmah.com) – Kebangkitan Mujahidin Al Qaeda di Yaman telah menimbulkan kekhawatiran bagi para musuh, mereka memperluas kontrol atas wilayah-wilayah di Yaman selatan dan meluncurkan serangkaian serangan berani yang mengancam pemerintahan boneka Yaman, seperti yang diungkapkan utusan senior PBB memperingatkan Dewan Keamanan PBB.
“Skala serangan ini berfungsi sebagai pengingat gamblang tentang ancaman keamanan yang ditimbulkan Al Qaeda,” ujar Jamal Benomar, seorang utusan PBB untuk Yaman seperti yang dilansir The Washington Post. “Meskipun semua upaya ‘kontra-terorisme’ di Yaman, Al Qaeda masih belum mundur,” lanjutnya.
Anggota Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) sebagai kelompok di Yaman yang sangat dikenal, telah mengintensifkan serangan mereka terhadap sasaran-sasaran pemerintah sejak pemilihan bulan lalu yang mengangkat Mansour Hadi, Wakil Presiden Ali Abdullah Saleh sebagai presiden baru di Yaman.
Pada hari pelantikan, 25 Februari 2012, Mujahidin Al Qaeda menghantam istana kepresidenan di ibukota provinsi Mukalla, menewaskan 26 petugas keamanan. Baru-baru ini Benomar mengatakan Al Qaeda telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap pangkalan militer di selatan, menewaskan lebih dari 180 tentara dan merampas senjata berat. Puluhan tentara, lanjutnya, dilaporkan diarak melalui alun-alun kota Jaar, yang telah dikuasai Al Qaeda selama beberapa bulan.
Ini merupakan kisah suram bagi para musuh bahwa Al Qaeda mampu menunjukkan pertahanannya sejak Amerika Serikat tahun lalu membunuh Syeikh Anwar al-Awlaki secara pengecut melalui serangan drone. Laporan The Washington Post juga menggarisbawahi upaya Mujahidin Al Qaeda untuk menanam akar yang kuat di Yaman dengan membentu aliansi dengan para pemimpin suku lokal sambil memberikan layanan dasar kepada masyarakat.
“Kampanye terakhir yang diluncurkan oleh Al Qaeda merupakan tantangan baru bagi pemerintah baru,” ungkap Benomar. “Mereka terus menguasai wilayah strategis di selatan dan berkembang sebagai ancaman besar. Kelompok ini juga meningkatkan pengaruh sosial mereka dengan memastikan keamanan, menjalankan keadilan dan menyediakan pelayanan dasar untuk masyarakat yang berada di bawah kendali mereka.”
Benomar mengatakan bahwa presiden baru Yaman telah membuat komitmen yang jelas untuk memerangi Al Qaeda, namun banyak orang meragukan bagaimana kemajuan dapat dicapai dengan retaknya loyalitas di kubu militer.
Menanggapi penjelasan Benomar, seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui bahwa ancaman Al Qaeda di Yaman adalah nyata dan memungkinkan organisasi tersebut merebut wilayah di Yaman selatan. (haninmazaya/arrahmah.com)