JAKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz Abu bakar Ba’asyir fakkallahu Asrah, mengeluarkan rilis pernyataannya menanggapi berjudul “Tuduhan Bohong dan Palsu” manuver Amerika Serikat memfitnah Jama’ah yang dipimpinya sebagai “Organisasi Teroris Asing”.
Pernyataan tersebut disebarkan oleh Al Tsaurah Institute pada saat acara bedah buku “Ya.. Mereka Memang Thoghut” di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3).
Dalam pernyataanya beliau menyatakan bahwa tuduhan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap anggota JAT adalah suatu kebohongan. Tuduhan tersebut tidak lebih upaya Amerika untuk memadamkan perjuangan beliau beserta jama’ahnya.
“Semua tuduhan syetan Amerika Serikat terhadap JAT dan diri saya, Ustadz Achwan, saudara Son Hadi, dan Ustadz Rosyid Ridho Ba’asyir dan tuduhan toghut PBB terhadap diri saya adalah tuduhan palsu tanpa ada bukti sedikit pun. Tuduhan-tuduhan bohong dan palsu ini sengaja dibuat untuk mendorong Mahkamah Agung agar meningkatkan kedzolimannya terhadap diri saya dari penjara 9 tahun menjadi 15 tahun. Sebenarnya kedzoliman yang ditimpakan terhadap diri saya penjara 15 tahun oleh Toghut M.A adalah untuk memenuhi keinginan syetan Amerika agar saya tidak dapat melanjutkan perjuangan menegakkan Daulah Islamiyah/Khilafah, bukan karena saya menteror masyarakat,” kata Ustadz Abu bakar Ba’asyir dalam rilisnya.
Ketidakberkenanan dubes AS di Jakarta untuk menerima rombongan JAT untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut, menurut Ustadz Abu bakar Ba’asyir sebagai indikasi kedustaan Amerika dalam tuduhan tersebut.
“Ketika rombongan JAT datang ke DUBES AS untuk klarifikasi tuduhan-tuduhannya, syetan dubes A.S tidak berani menemui khawatir terbongkar kebohongannya,” ujarnya.
Tuduhan-tuduhan AS kepada JAT dan dirinya, menurut beliau karena AS dan sekutu-sekutunya tidak rela bila beliau mendakwahkan tauhid untuk menegakkan dienullah.
“Syetan Amerika selalu memfitnah saya, karena saya berjuang menegakkan tauhid Daulah Islamiyah dan Khilafah yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Maka syetan Amerika memperalat rezim toghut N.K.R.I untuk mendzolimi saya agar saya tidak bisa melanjutkan perjuangan menegakkan Islam,” beber Ustadz Abu.
Ustadz Abu menambahkan, bahwa teroris sejati sebenarnya adalah Amerika sendiri bersama-sekutu-sekutunya yang telah melancarkan permusuhan dan peperangan kepada kaum Muslimin di berbagai Negara.
“Sebenarnya teroris yang selalu menteror negara-negara ummat Islam adalah syetan Amerika, mereka telah menteror dan membantai puluhan ribu ummat islam laki-laki, wanita dan anak-anak di Afghanistan, Pakistan, Irak dan membantu yahudi membantai ribuan ummat Islam di Palestina dan membantu kaum nasrani membantai ummat Islam di Bosnia, Ambon dan Poso. Maka sumber kejahatan, kehancuran moral dan teroris terbesar adalah syetan Amerika,” paparnya.
Perbuatan-perbuatan Amerika tersebut, menurut beliau, telah menegaskan status Amerika di hadapan kaum Muslimin sebagai aggressor dan harus diperangi.
“Maka Amerika adalah kafir harbi (kafir yang wajib diperangi) menurut hukum Islam. Maka bila dunia terutama dunia Islam ingin aman salah satu jalan untuk mengatasinya adalah dihancurkannya syetan Amerika.”
Ustadz Abu bakar Ba’asyir mengajak kepada kaum Muslimin seluruhnya, agar menyambut seruan Allah SWT untuk melakukan perlawanan kepada Amerika dan sekutu-sekutunya yang telah dengan aniaya menumpahkan darah-darah kaum Muslimin yang tidak berdosa.
“Maka ummat Islam wajib berjihad melawan dedengkot teroris dan penjahat syetan Amerika, kalau belum mampu harus melawan dengan do’a seperti do’anya Nabi Musa a.s dalam melawan fir’aun, maka saya anjurkan agar ummat Islam selalu berdo’a sebagai berikut: Yaa Allah, sesungguhnya Engkau telah memberi harta kekayaan dan persenjataan yang melimpah pada musuh-Mu Amerika Serikat dan antek-anteknya, akibatnya Yaa Allah semua karunia-Mu itu digunakan menyesatkan manusia dan ummat Islam dan untuk memerangi Islam dan kaum muslimin. Maka Yaa Allah binasakanlah mereka dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman sehingga melihat sisksa yang pedih. Aamiin,” pungkas Ustad Abu Bakar Ba’asyir. (bilal/arrahmah.com)