YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sejumlah buldoser milik Zionis menghancurkan tiga bangunan yang belum selesai pada Selasa (13/7) di Yerusalem timur. Aksi ini sangat meresahkan warga Palestina bahwa Israel akan melanjutkan pembongkaran rumah setelah penghentian sementara yang bertujuan untuk mendorong perundingan damai.
Pembongkaran sejumlah rumah di Yerusalem ini disinyalir sebagai masalah yang sangat sensitif. Israel menganggap bagian timur merupakan bagian dari kota mereka.
Dalih yang dikeluarkan oleh Israel sudah tak lagi aneh. Mereka mengklaim bahwa bangunan yang mereka hancurkan adalah bangunan yang tidak memiliki izin dan tidak dihuni.
Namun, Basem Isawi (48), mengatakan bahwa ia tidak meneruskan pembangunan rumahnya karena tidak ada cukup uang. Ia kehilangan pekerjaannya sebagai kontraktor. Menurutnya, dia telah menghabiskan 25.000 dolar untuk membangun rumahnya.
“Kami hanya melihat dari kejauhan mereka menghancurkan rumah kami, dan kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Isawi, dikutip AP.
Hampir sepertiga dari 750.000 penduduk Yerusalem adalah warga Palestina. Mereka diberi izin untuk tinggal di Yerusalem dan tidak memegang kewarganegaraan Israel. Sebagian besar warga memboikot pemilu kotamadya untuk menghindari pengakuan terhadap keberadaan Israel di Yerusalem timur. (althaf/arrahmah.com)