PARIS (Arrahmah.com) – Seorang dokter bedah Perancis yang tergabung dalam misi Palang Merah Internasional, Jack Peres, baru saja kembali dari lawatan darurat di propinsi Homsh. Ia menurutkan pembantaian biadab yang tidak mampu ditanggung oleh manusia di propinsi Homsh.
Dalam siaran pers di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Peres mengungkapkan, “kegembiraan yang luar biasa melihat kembali dengan keluarga setelah meninggalkan ladang pembantaian.” Peres bekerja selama 19 hari di propinsi Homsh dan tiba di Paris pada hari Jum’at (23/2/2012).
Peres, kini berusia 70 tahun, mengungkapkan sangat terpengaruh dengan hujan tembakan rezim Suriah dan kondisi sulit yang harus dihadapi warga muslim Suriah. Namun ia juga kagum atas keberanian warga sipil muslim Suriah dalam menghadapi kebiadaban rezim Syiah Nushairiyah Suriah.
“Tugas kami adalah pergi ke sana saat orang lain tidak mau pergi ke sana,”ujarnya kepada kantor berita AFP. Ia menyatakan siap bertugas kembali di Suriah. “Saya sangat sedih. Saya telah menyaksikan penderitaan yang tidak bisa ditanggung lagi. Sangat biadab. Tidak kuat. Menyedihkan. Orang-orang mati namun tidak ada yang berbuat apapun.”
Sebuah lembaga oposisi Suriah pekan yang lalu melaporkan hasil perhitungan jumlah korban pembantaian rezim Suriah telah mencapai 8500 orang. Sebanyak 3200 dibantai di Homs, menunjukkan penderitaan luar biasa yang dihadapi warga propinsi tersebut.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)