MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia pada hari Rabu (22/2/2012) mengatakan pihaknya tidak dapat mengesampingkan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan pangkalan udara AS di Manas, Kirgistan, untuk melakukan serangan terhadap Iran atas program nuklirnya.
“Tidak dapat dikesampingkan bahwa situs ini dapat digunakan dalam potensi konflik dengan Iran,” kata jurubicara kementerian luar negeri Rusia, Alexander Lukashevich, pada wartawan.
“Kami berharap bahwa seperti skenario apokaliptik ini tidak akan terwujud.”
Presiden Kirgistan, Almazbek Atambayev, pada Desember mengatakan “sangat berbahaya” jika negaranya menjadi lokasi pangkalan udara AS dan mengancam Amerika dengan penggusuran ketika masa sewanya saat ini berakhir pada tahun 2014.
Pangkalan AS, yang terletak di bandara ibu kota Bishkek, saat ini digunakan sebagai pusat koalisi utama dalam operasi di Afghanistan.
Lukashevich mengatakan menggunakan pangkalan udara sebagai basis militer untuk menyerang Iran akan membutuhkan “perubahan atau lebih tepatnya pelanggaran” terhadap perjanjian sewa guna antara Washington dan Bishkek.
“Laporan dari Washington yang tidak mengesampingkan solusi militer terhadap krisis nuklir Iran telah menyebabkan kekhawatiran serius di kawasan Asia Tengah,” katanya.
“Kekhawatiran tidak hanya pada Kirgistan, tetapi negara-negara Asia Tengah lainnya,” tambahnya.
Amerika Serikat dan Israel, tidak pernah mengesampingkan serangan militer terhadap Iran atas program nuklirnya yang kontroversial namun Rusia selalu berdalih kebuntuan hanya dapat dipecahkan melalui diplomasi.
Rusia juga memiliki pangkalan militer di Kirgistan dan telah lama bersaing dengan Washington untuk melebarkan pengaruh di negara itu seiring Moskow berusaha untuk melestarikan kekuasaannya di wilayah yang pernah menjadi bagian dari Soviet tersebut. (althaf/arrahmah.com)