AMBON (Arrahmah.com) – Masyarakat Desa Pelauw, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang mengalami konflik pada hari Sabtu (11/02/2012) lalu mendapatkan bantuan dari Jakarta. Bantuan tersebut langsung disampaikan ke posko peduli masyarakat Pelauw yang berada di Desa Pelauw, Sabtu (18/02/2012). Koresponden Arrahmah.com melaporkan kegiatan tersebut langsung dari TKP.
Bantuan alat tulis, makanan, dan pakaian
Bantuan berupa alat-alat tulis diberikan oleh masyarakat Pelauw yang ada di Jakarta kepada Masyarakat Pelauw korban konflik, di Desa Pelauw, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pada hari Sabtu (18/02/2012).
Segera setelah sampai di Ambon (18/02/2012) bantuan tersebut langsung disalurkan kepada posko peduli masyarakat Pelauw yang berada di Desa Pelauw. Bantuan tersebut yang langsung dibawa oleh Bapak M Din Latupono dari Jakarta diterima langsung oleh ketua posko peduli Pelauw, Bapak Ali Latuconsina yang berada di Desa Pelauw. Bapak Ali juga menjabat sebagai Sekdes Desa Pelauw.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Koresponden Arrahmah.com langsung dari TKP, bantuan alat-alat tulis yang diberikan kepada para korban konflik di Desa Pelauw berupa : 700 pak buku tulis, 700 pak pena, 700 pak pensil, 700 pak rautan.
Bantuan juga datang dari Maluku Tengah berupa, makanan siap saja dan pakaian layak dan siap pakai yang keseluruhannya berjumlah 18 karung, yang dibawa oleh Bapak Ali Iskandar Tuasikal.
Selain itu, ada juga masyarakat peduli Pelauw yang datang dari kota Masohia, dan Ambon. Mereka datang untuk membantu membersihkan puing-puing sisa konflik yang terjadi di Desa Pelauw (11/02/2012). Ada juga yang datang dari Desa tetangga Kailolo, bersama-sama dengan Sekdes Pelauw, mengunjungi pengungsi Desa Pelauw yang berada di Desa Kailolo, yang berjumlah kurang lebih 1.500 jiwa. Mereka juga menemui raja Desa Kailolo untuk mengucapkan terima kasih, karena telah menerima warga Desa Pelauw saat terjadi konflik kemarin. Mereka juga meminta kepada masyarakat Pelauw yang berada di Desa Kailolo agar bisa kembali ke desa mereka.
Wallahu’alam bis showab!
(Idham Tuasikal/arrahmah.com)