BAGHDAD (Arrahmah.com) – Setidaknya terdapat 2.405 orang telah tewas di Irak pada tahun kedelapan kehadiran salibis AS di negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh The Monitor of Constitutional Freedom and Bill of Rights yang dipublikasikan pada Sabtu (3/7), dikutip PressTV.
Selain jumlah tersebut, lembaga ini pun melaporkan 7.163 jiwa yang mengalami cedera dan terdapat sedikitnya 63 kasus penculikan pada tahun 2010.
“Berlanjutnya kekerasan terhadap warga sipil dan non-sipil, menunjukkan betapa buruknya situasi keamanan dan dampaknya terhadap stabilitas kehidupan individu di seluruh provinsi di Irak, yang sebagian besar masih menderita dari ketegangan dalam masalah keamanan,” ungkap laporan tersebut.
Sementara itu, lembaga investigasi lain yang berbasis di California, Project Censored, melaporkan bahwa lebih dari satu juta warga Irak tewas selama pendudukan yang dipimpin oleh AS. AS berdalih invasinya ke Irak disebabkan oleh adanya senjata pemusnah massal yang disembunyikan presiden Irak terdahulu, Saddam Hussain. Namun dalih itu bohong sama sekali. Bahkan pejabat yang mengumpulkan dukungan untuk invasi memberi keterangan tentang tidak adanya senjata tersebut.
Dari sekitar 90.000 tentara AS, saat ini ditempatkan di Irak, 50.000 masih akan tetap di negara itu, padahal Washington telah berjanji untuk secara resmi mengakhiri operasi tempur di Irak. (althaf/arrahmah.com)