MOGADISHU (Arrahmah.com) – Dua puluh sembilan anak meninggal akibat kelaparan di kamp pengungsi Saylici distrik Kaaran, Somalia, pada hari Senin (13/2/2012).
Tak lama setelah tiba di Mogadishu pada Senin (13/2), Mark Bowden, koordinator kemanusiaan PBB untuk Somalia, menyatakan bahwa lebih dari 250.000 keluarga membutuhkan tempat tinggal, makanan, obat, dan bantuan kemanusiaan lainnya di ibukota.
Pada tanggal 3 Februari, PBB menyatakan bahwa kelaparan di Somalia sudah berakhir, tapi pejabatnya memperingatkan bahwa lebih dari dua juta warga Somalia masih sangat membutuhkan bantuan dan kondisi bisa memburuk pada bulan Mei.
Somalia tidak memiliki pemerintah yang berfungsi sejak 1991, ketika panglima perang negara itu menggulingkan mantan diktator Mohamed Siad Barre. (althaf/arrahmah.com)