ISTANBUL (Arrahmah.com) – Medium-Altitude Long-Endurance, pesawat tak berpilot pertama Turki, menurut rencana akan segera diujiterbangkan. Hal ini disampaikan ole direktur eksekutif perusahan yang menghasilkan pesawat tersebut pada hari Selasa (29/6).
Industri Penerbangan Turki (TAI) telah menyelesaikan proses rancangan dan perakitan drone tersebut, kata CEO TAI, Muharrem Dortkasli, kepada AA, dikutip World Buletin.
TAI telah menggarap proyek pembuatan teknologi pesawat tak berawak ini sejak tahun 1992 dan menghasilkan sejumlah drone dengan kemampuan yang berbeda-beda.
“MALE benar-benar asli, dirancang, diproduksi, dan dirakit oleh para insinyur Turki,” kata Dortkasli. “Kami akan mulai uji terbang pesawat ini dalam beberapa bulan.”
MALE mampu terbang dengan ketinggian 30.000 kaki dan bertahan selama 24 jam di udara. Panjang badan pesawatnya sembilan meter, dengan rentang sayap 17 meter.
TAI berencana untuk memberikan MALE pada Angkatan Bersenjata Turki tahun 2011 dan berharap untuk menjualnya ke negara lain setelah itu.
Pada tahun 2005, Turki mendapatkan kontrak untuk membeli 10 kendaraan udara tak berawak Heron dari dua perusahaan Israel. Enam unit Heron telah dikirim ke Turki, tapi sisanya diperkirakan akan tiba di Turki pada akhir tahun ini.
Heron memiliki sistem kerja serupa dengan MALE, namun Heron mampu lepas landas dan mendarat secara otomatis, dengan ketinggian terbang sebanyak 30.000 kaki, sepanjang 350 kilometer jangkauan, dan tahan selama minimal 24 jam terbang. (althaf/arrahmah.com)