KEBUMEN (Arrahmah.com) – Akhirnya jenazah Yuli Harsono 33, yang ditembak mati Densus 88 di Klaten beberapa waktu lalu bersamaan dengan penangkapan Abdullah Sunata bisa dimakamkan secara Islam. Setelah menempuh perjalanan 9 jam dari RS Polri Kramat Jati menuju Kebumen. Pukul 08:30 WIB hari Selasa 29 Juni 2010 jenazah tiba di rumah di Dukuh Duwet gang 3 Rt 17 Rw 05 Kelurahan Kuwayuan Kec Pejagoan Kabupaten Kebumen.
Dirumah tersebut sudah menunggu ratusan pelayat yang kebanyakan pemuda dari beberapa kota, diantaranya Solo, Jogja dan Semarang. Didepan rumah orang tua YUli ratusan pemuda tersebut meneriakkan takbir berkali-kali menyambut jenazah. Setelah itu mereka diperbolehkan masuk dan melihat jenazah. “Jenazahnya tersenyum!”, teriak salah satu pelayat setelah keluar dari dalam rumah.
Kemudian prosesi dilanjutkan dengan solat jenazah, hingga lima kali gelombang bergantian, beberapa pelayat memilih tidak ikut menyolatkan jenazah, mereka yang tidak menyolatkan beranggapan bahwa Yuli Harsono meninggal dalam keadaan perang hingga tidak perlu disolatkan.
Setelah solat jenazah, peti kemudian diangkat ratusan pemuda tersebut menuju lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 3 km dengan berjalan kaki. “Allahu Akbar, polisi kafir”, teriak ratusan pemuda tersebut, padahal di lokasi pemakaman terdapat pula puiluhan polisi baik berpakaian dinas maupun preman.
Akhirnya pukul 10:00 WIB, prosesi pemakaman selesai dan ditutup dengan doa oleh tokoh Islam Kebumen dari FTJ (Front Toriqul Jihad) bernama bapak Daldiri yang berdoa sambil menangis serta mengingatkan para pemuda untuk tidak lupa berjuang dan dikuatkan oleh Allah. (muslimdaily/arrahmah.com)