JOKHAR (Arrahmah.com) – Menurut laporan surat kabar Vienna, Die Presse, anggota parlemen dari partai sayap kanan Austria, Austria Freedom Party (FPO), yang juga dikenal sebagai partaii Haider, diam-diam pergi ke Chechnya, bertemu dengan Kadyrov di ibukota Jokhar dan membahas koordinasi upaya untuk “mengembalikan pengungsi Chechnya ke tanah air mereka”.
Kedutaan Besar Austria di moskow diduga tidak mengetahui hal tersebut. Perlu diingat bahwa setiap orang asing yang bepergian ke Chechnya perlu mendapat izin intelijen Rusia, FSB.
Pembicaraan di Jokhar berlangsung dua hari, 5-6 Februari lalu. Para pemimpin delegasi Austria adalah Menyer Luar
Negeri dari partai FPO, Johannes Hubnerand, Wakil Ketua Fraksi Partai FPO di parlemen Austria, Johann Gudenus.
Gudenus mengatakan kepada Die Presse mengenai pertemuan dengan Kadyrov.
“Kami datang ke sebuah konsensus bahwa sebagian besar pengungsi adalah pengungs ekonomi. Kami melihat sendiri bahwa mereka tidak menjadi target penganiayaan dari Kadyrov. Kami akan dengan senang hati bekerja sama dengan Republik Chechnya,” ujarnya.
Pada pertemuan itu, menurut Gudenus, mereka mendiskusikan pendirian di Austria sebuah misi resmi Kadyrov, yang secara resmi akan disebut “pusat kebudayaan”. “Pusat kebudayaan” ini akan mendeportasi para pengungsi ke Kadyrov.
Juru bicara Kadyrov, Ali Karimov mengatakan kepada surat kabat bahwa delegasi FPO adalah yang pertama. “Kami akan sangat senang jika pemimpin Austria lainnya datang”.
Gudenus mengatakan bahwa inisiatif ini datang dari geng teroris Rusia, FSB.
“Pertemuan dengan Kadyrov diselenggarakan di bawah mediasi teman Rusia kami,” tegas Gudenus. (haninmazaya/arrahmah.com)