BEKASI (Arrahmah.com) – Ini bukan kabar baik bagi penduduk Jawa Barat. Dua persen dari jumlah penduduk Jawa Barat dikabarkan adalah pengguna narkoba dan psikotropika.
“Dari 42 juta penduduk Jabar, sekitar 850 ribunya adalah pengguna narkoba,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf sesaat setelah membuka acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di lapangan Gelanggang Olahraga Remaja kota Bekasi, Ahad (27/6), kutip Republika.
Jawa Barat merupakan peringkat kedua untuk kasus penyebaran dan penggunaan narkoba di Tanah Air. Menurut Dede, meskipun anggaran untuk penanganan barang haram itu sedikit, akan tetapi tidak berpengaruh pada upaya BNP dan BNK dalam menanggulangi masalah narkoba. “Anggaran yang tidak terlalu banyak tetapi kami berhasil mengungkapkan kasus peredaran narkoba,” katanya.
Pengungkapan kasus peredaran narkoba di Jawa Barat meningkat hingga 161 persen. Pada 2008 kasus yang terungkap sebanyak 2.600, meningkat pada 2009 menjadi 5.218 kasus. Pengungkapan kasus peredaran barang haram itu mulai dari tingkat RT hingga ke rumah produksi narkoba.
Sedangkan untuk para pengguna narkoba yang tewas dalam sehari bisa mencapai dua hingga tiga orang. Untuk di kota Bekasi sendiri berdasarkan data dari BNK Bekasi pada 2009 terdapat 645 kasus yang terungkap. Jumlah kasus yang ditemukan menurut usia 10 hingga 18 tahun sebanyak 40 kasus, usia 19 hingga 27 tahun ditemukan 312 kasus, dan usia 27 tahun keatas mencapai 293 kasus. Kerawanan peredaran dan pengguna narkoba adalah di tingkat SMA hingga mencapai 365 kasus. (rep/arrahmah.com)