YERUSALEM (Arrahmah.com) – Aksi damai yang dilakukan oleh sejumlah pengunjuk rasa di Beit Jala pada hari Minggu (27/6) berakhir ricuh. Tentara Israel kemudian menahan empat pengunjuk rasa dan tiga lainnya mengalami cedera.
“Tentara menggunakan kekerasan yang berlebihan,” ungkap salah satu pengunjuk rasa pada Ma’an. Menurutnya, tentara Zionis menggunakan suara bom untuk menakut-nakuti, gas air mata, dan peluru karet berlapis terhadap kelompok pengunjuk rasa yang sedang Cremisan, tempat dinding pemisah Israel akan diperpanjang.
Kepala komite anti dinding Beit Jala, Imad Abu Nassar, mengatakan tentara menggunakan pentungan pada pemrotes, menyebabkan dua orang terluka, sementara dua lainnya terluka oleh tembakan gas air mata.
Di antara tiga demonstran yang ditahan adalah Huwieda Arraf yang berpartisipasi dalam armada Free Gaza, lanjut Abu Nassar.
Perumahan warga Palestina yang ada Jalan Cremisan Lama juga tak luput jadi sasaran Israel. Abu Nassar mengatakan gas air mata pun ditembakkan ke arah perumahan.
“Kami akan melanjutkan perjuangan damai kami, di mana tindakan hari ini adalah pelanggaran yang jelas bisa kami tuntut. Dan kami akan mengirimkan pesan kepada Israel dan masyarakat internasional bahwa kami tidak akan menyerah, meski dipaksa,” kata pengunjuk rasa Elie Shahada.
Seorang wakil polisi perbatasan tidak dapat dihubungi melalui telepon untuk mengomentari tuduhan penggunaan kekerasan yang berlebihan ini. (althaf/arrahmah.com)