KANADA (Arrahmah.com) – Seorang pebisnis muslim di Kanada dituduh sebagai “teroris” hanya karena menyuruh staf salesnya melalui SMS untuk “meledakkan” kompetisi pameran perdagangan di New York, sebuah asosiasi keagamaan mengatakan pada hari Jum’at lalu (3/2/2012), yang dilaporkan oleh pemerhati islamophobia pada (6/2).
Saad Allami kelahiran Maroko, yang bekerja sebagai manajer pemasaran di perusahaan telekomunikasi, telah ditangkap tiga hari setelah ia mengirim SMS tersebut pada Januari 2011 lalu, ketika rumahnya digerebek polisi, kata Dewan Muslim di Montreal.
Pebisnis akan sangat paham apa maksud pesan Allami itu untuk “meledakkan kompetisi perdagangan”, itu hanya terkait dengan urusan bisnis. Tuduhan terhadap Allami sangat tidak logis.
“sepanjang waktu, para petugas (polisi) terus mengulang-ulang kepada istri penggugat bahwa suaminya adalah seorang ‘teroris’ “, kata pengadilan dalam gugatan yang diajukan oleh Allami, dikutip dari media lokal. Allami kemudian dibebaskan setelah beberapa jam diinterogasi.
Beberapa stafnya dilaporkanbahwa mereka juga ditahan selama empat jam di perbatasan Kanada-AS karena tuduhan terhadap bos mereka.
“pernyataan Tuan Allami, ketika dipertimbangkan dalam konteks yang mereka berikan, tidak ada yang menggambarkan untuk tuduhan atau peringatan semacam itu”, kata Salam Elmenyawi, presiden Dewan Muslim Montreal. Jelaslah bahwa dia ditangkap karena dituduh tiba-tiba sebagai “teroris” tidak lain karena latar belakangnya sebagai muslim.
Allami sedang berusaha mendapatkan dana ganti rugi sebesar 100.603 USD dari kepolisian provinsi Quebec, seorang sersan polisi dan Departemen Kehakiman atas penahanan yang melanggar hukum, penangkapan yang tidak sah, yang menyebabkan kerugian pendapatannya dan rusakanya reputasi bisnis Allami.
(siraaj/arrahmah.com)