BELANDA (Arrahmah.com) – Sebelumnya telah ada laporan bahwa Belanda akan melarang penggunaan niqab (cadar) atau burqa pada tahun ini atau tahun depan.
Sayap kanan anti Islam Partai Kebebasan (PVV), yang menopang pemerintah minortias Belanda di parlemen telah menuntut korps polisi Belanda menegakkan larangan cadar atau burqa. Dalam masalah ini PVV didukung oleh Menteri Kehakiman Ivo Opstelten. PVV tidak merasa tidak senang karena polisi terlihat enggan memutuskan larangan cadar atau burqa.
Joran Van Klaveren dari partai pimpinan Geerts Wilders itu berbicara pada Ahad (5/2/2012) untuk menanggapi pernyataan yang dibuat oleh kepala korps polisi Belanda, Pieter-Jaap Aalbersberg pada acara show Eva Jinek Op Jondag di tv nasional Belanda. Aalbersberg mengatakan “ini harus diserahkan kepada petugas polisi yang bertugas memutuskan apakah benar atau tidak untuk menulis denda untuk wanita muslim yang memakai cadar atau burqa”, polisi itu juga menambahkan, mengeluarkan peringatan harus menjadi pilihan.
Mr Welten dari kepolisian Belanda mengatakan bahwa pasukannya tidak akan menangkap wanita yang mengenakan burqa atau niqab. Dia mengakui ini adalah suatu bentuk “pembangkangan sipil”.
PVV menanggapi pernyataan Mr. Wilten via twitter, bahwa Mr. Wilten “harus menegakkan hukum, dan dengan demikian pelarangan burqa tertunda juga”.
Pelarangan cadar atau burqa di Belanda telah menimbulkan perdebatan nasional. Sebelumnya, kepala polisi lainnya dari korps Belanda berbagai mengumumkan mereka tidak berniat menegakkan hukum baru ketika itu terlewat.
Parlemen atas maupun bawah masih harus memilih pada undang-undang yang akan melarang semua pakaian yang menutupi wajah di depan umum.
Pelarangan burqa merupakan bagian dari program pemilu PVV dan pelaksanaannya merupakan bagian dari kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Partai Kebebasan dan mitra koalisi, VVD dan Partai Demokrat Kristen.
(muslimahzone.com/arrahmah.com))