SUEZ (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Mesir kembali melakukan kebrutalan, mereka menembak mati setidaknya dua pengunjuk rasa selama demonstrasi anti-junta militer di timur laut kota Suez.
Polisi menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa yang berkumpul pada Jumat (3/2/2012) dan mencoba masuk ke sebuah kantor polisi di kota Suez, meninggalkan dua orang tewas, ujar sumber medis dan saksi mata seperti yang dilaporkan Press TV.
“Kami menerima dua mayat pengunjuk rasa yang ditembak mati menggunakan peluru tajam,” ujar seorang dokter di sebuah kamar mayat di mana jenazah keduanya disimpan.
Pada Kamis (2/2), ribuan orang melakukan protes di Kairo, menuduh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang mengambil kekuasaan setelah Hosni Mubarak jatuh pada tahun lalu, telah salah mengelola Mesir selama masa transisi.
Televisi pemerintah Mesir mengatakan 628 orang terluka di Kairo dalam bentrokan yang berlanjut hingga hari ini.
Protes terjadi di tengah kemarahan yang meningkat setelah kekerasan yang terjadi pada pertandingan sepak bola pada Rabu (1/2) di mana sejumlah orang tewas dan ratusan mengalami luka-luka.
Bentrokan mematikan terjadi antara pendukung tim tuan rumah dengan klub terkemuka Kairo.
Para fans menyerbu lapangan setelah pertandingan dan bentrok mematikan terjadi. Setidak nya 74 orang tewas dan lebih dari seribu terluka dalam kekacauan tersebut.
“Ini bukan kecelakaan olahraga, ini adalah sebuah pembantaian militer,” ujar pendemo pada Kamis, menyalahkan dewan militer yang berkuasa atas kekerasan tersebut.
Banyak warga Mesir termasuk beberapa anggota parlemen menyalahkan polisi dan junta yang berkuasa di negara itu karena gagal mencegah kekerasan. (haninmazaya/arrahmah.com)