KABUL (Arrahmah.com) – Keputusan Prancis untuk menarik pasukannya dari Afghanistan terlalu dini dikutuk oleh anggota parlemen dan sejumlah analis Afghan pada Sabtu (28/1/2012) yang menyebutnya sebagai “kesalahan” yang hanya akan menguntungkan Taliban.
Tahira Mojaddidi, seorang anggota parlemen dari provinsi Kapisa timur tempat sekitar 3.600 tentara Prancis ditugaskan, mengatakan pasukan Afghanistan tidak cukup siap untuk menghadapi Taliban sendirian.
“Kami benar-benar tidak setuju dengan pernyataan presiden Prancis bahwa ia akan menarik pasukannya dari Afghanistan pada akhir 2013,” katanya.
“Saya pikir ini adalah sebuah kesalahan karena pasukan Afghanistan di Provinsi Kapisa tidak dilengkapi dengan baik dan belum terlatih.”
Mojaddidi mengatakan pasukan Afghanistan memerlukan tranining dan peralatan.
“Saat ini Taliban yang memegang kekuasaan di distrik Tagab, Provinsi Kapisa, dan tidak ada pasukan Afghanistan di sana. Jika Perancis mundur pada tahun 2013, provinsi Kapisa akan jatuh ke tangan para pemberontak,” katanya.
Setelah bertemu Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Paris pada Jumat (27/1), Sarkozy mengatakan Prancis telah memutuskan untuk memindahkan kendali keamanan di Kapisa untuk pasukan Afghanistan mulai Maret tahun ini.
Keputusan ini datang seminggu setelah pembunuhan empat prajurit Prancis oleh tentara Afghanistan.
Sementara itu, analis politik Wahid Taqat mengatakan keputusan tersebut akan menjadi dorongan bagi Taliban.
“Penarikan akan mengacaukan pasukan internasional lainnya di Afghanistan serta pasukan Afghanistan sendiri.”
“Daripada penarikan terburu-buru, Perancis harus memperkuat terlebih dahulu posisi dan kekuatan mereka di Afghanistan.” (althaf/arrahmah.com)