DAMASKUS (Arrahmah.com) – Puluhan orang dilaporkan tewas di Suriah pada Minggu (29/1/2012) ketika kekerasan terbaru meletus di Damaskus, Idlib dan Aleppo, menurut laporkan aktivis ham.
Setidaknya 66 orang termasuk 26 warga sipil tewas, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Organisasi ham yang berbasis di London tersebut mengatakan 26 tentara rezim Assad, lima anggota keamanan rezim Assad serta sembilan tentara yang membelot dilaporkan tewas dalam bentrokan tersebut.
Pasukan keamanan rezim Assad menewaskan delapan sipil termasuk seorang anak yang berusia sembilan tahun di wilayah Homs dan menembak mati lima lainnya di barat laut Idlib.
Di antara mereka yang tewas juga enam sipil yang terperangkap dalam operasi militer dan bentrokan di daerah Damaskus, ujar aktivis ham dalam sebuah statemen. Seorang sipil lainnya ditembak mati di distrik Juber.
Sebelumnya dilaporkan bentrokan sengit antara pasukan rezim Assad dengan tentara pembelot di daerah Ghuta, ibukota. Laporan menambahkan bahwa pasukan rezim diperkuat dengan 32 tank dan 50 kendaraan lapis baja.
Sekitar 2.000 tentara rezim Assad yang didukung tank-tank melancarkan serangan untuk merebut kembali daerah pinggiran Damaskus pada hari Minggu (29/1) sehari setelah Liga Arab menangguhkan misi pemantauan di Suriah karena kekerasan terus memburuk.
Mereka mengatakan 19 warga sipil dan pejuang pemberontak tewas ketika tentara di dalam bus dan kendaraan lapis baja bergerak saat fajar bersama dengan 50 tank.
Kekuatan rezim Assad terus maju ke daerah Ghouta di tepi timur Damaskus untuk mengambil bagian dalam serangan di pinggiran kota Saqba, Hammouriya dan Kfar Batna.
“Ini perang urban. Terdapat mayat-mayat di jalanan,” ujar seorang aktivis dari Kfar Batna berbicara kepada Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com)