LIBYA (Arrahmah.com) – Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan 12.000 pasukan ke Libya, dalam tahap pertama penyebaran pasukan ke negara yang kaya minyak di Afrika Utara tersebut.
Berdasarkan Asharq Alawsat, pasukan salibis tiba di timur pelabuhan minyak kota Brega.
Brega, situs minyak yang penting, berfungsi sebagai pusat ekspor utama untuk minyak Libya. Kota ini juga salah satu dari lima terminal minya di bagian timur negara itu.
AS menyebarkan pasukannya ke Libya dengan dalih untuk menghasilkan “stabilitas dan keamanan” di negara tersebut, alasan yang sama yang dikeluarkan AS dan antek-anteknya atas penyebaran pasukannya di negara-negara kaum muslimin lainnya.
Pasukan salibis ditugaskan untuk mengambil alih kunci pelabuhan ladang minyak di Libya.
Setelah revolusi rakyat Libya meletus, NATO melancarkan serangan-serangan udara “melawan” pasukan rezim Libya, dengan dalih “melindungi penduduk sipil” pada Maret 2011 lalu, meskipun pada kenyataannya penduduk sipil muslim yang menjadi korban seranga mereka.
Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menuduh NATO melakukan kejahatan perang dan pelangggaran HAM terhadap rakyat Libya.
Kedatangan pasukan salibis ke Libya tidak akan menghasilkan apa-apa, kecuali kerusakan.
(siraaj/arrahmah.com)