KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Afghanistan dilaporkan telah menangkap puluhan tentara Pakistan setelah melakukan penyerangan terhadap pos pemeriksaan di perbatasan, lansir BBC.
Athar Abbas, pemimpin militer Pakistan, memberikan konfirmasi pada hari Rabu (16/6) mengenai hilangnya lebih kurang 40 tentara setelah pos pemeriksaan yang terletak antara distrik Mohmand dan Bajaur diserang dua hari sebelumnya.
Ia pun, sebagaimana dikutip oleh Al Jazeera, mengatakan bahwa mujahidin sejauh ini telah telah menyerahkan lebih dari lima tentara ke kantor konsulat di Jalalabad, Afghanistan. Sedangkan sisanya belum diketahui.
BBC mengklaim dihubungi oleh salah seorang jurubicara mujahidin Afghanistan yang mengatakan bahwa pihaknya menahan pasukan Pakistan di kedua sisi perbatasan setelah serangan hari Senin lalu, 30 tentara ditahan di Afganistan dan 10 lainnya di Pakistan.
Sementara itu, beberapa waktu lalu mujahidin Imarah Islam Afghanistan memberikan klarifikasi seputar tuduhan keterkaitan antara Imarah Islam Afghanistan dengan lembaga intelejen Pakistan, ISI. Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa tudingan itu merupakan propaganda yang tidak berdasar.
“Imarah Islam menganggap laporan yang dikeluarkan oleh London School of Economics ini hanya sebagai propaganda tidak berdasar,” sebagaimana diungkap dalam pernyataannya.
Selain itu, Imarah Islam Afghan pun membantah laporan bahwa anggota mereka menggantung seorang anak berusia tujuh tahun pekan lalu atas tuduhan mata-mata di provinsi Helmand Afghanistan.
“Setelah penyelidikan yang kami lakukan, jelas peristiwa eksekusi itu tidak terjadi.”
Pasukan Pakistan pada awal tahun ini melakukan operasi ofensif di distrik Bajaur dan mengklaim bahwa daerah yang akan bersih dari keberadaan mujahidin pada bulan Maret. Namun operasi tersebut gagal dengan dalih bahwa pasukan Pakistan harus memfokuskan perhatian pada operasinya di Waziristan Selatan dan Swat, juga di wilayah lain di barat laut. (althaf/arrahmah.com)