ABYAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) menyapu kota di Yaman selatan, kota Radda, provinsi al-Baydah sejak Minggu malam seperti yang dilaporkan media-media internasinal.
Pengambilalihan Radda, sekitar 130 Km dari barat daya ibukota Yaman, Sana’a adalah keberhasilan lain dalam perang melawan rezim.
Radda hanya terletak sekitar 30 Km dari jalan raya utama yang menghubungkan ibukota dengan wilayah selatan dan barat daya Yaman, di mana Mujahidin mengontrol sebagian besar wilayah Shabwa dan Abyan.
“Al Qaeda telah mengambil alih kota dan kekuasaan secara de facto di sana,” ujar seorang pejabat boneka lokal seperti yang dilansir AFP.
“Pasukan keamanan pemerintah harus mundur dari basis mereka dan ‘militan’ kini bertugas di pos-pos pemeriksaan dalam dan keluar kota,” tambahnya.
AFP melaporkan bahwa unit AQAP berjumlah lebih dari 1.000 personil yang berada di Radda.
Pada gilirannya situs ZeeNews menunjukkan bahwa Mujahidin masuk ke Radda dari beberapa titik, mereka melakukannya setelah menduduki beberapa tempat selama akhir pekan, termasuk kastil kuno yang menghadap ke kota, sekolah dan Masjid.
Sedang Reuters mencatat bahwa Mujahidin AQAP mengibarkan bendera Islam di atas benteng mereka dan berjanji setia kepada amir Al Qaeda, Syeikh Ayman az_Zawahiri.
“Al Qaeda telah mengangkat bendera di atas benteng,” ujar seorang penduduk setempat kepada Reuters melalui telepon. “Para anggotanya tersebar di seluruh perumahan di kota setelah bersumpah setia kepada Ayman az-Zawahiri setelah melaksanakan sholat Isya pada Minggu.”
Pada hari Senin, Mujahidin menyergap penjara pusat di kota, markas utama kepolisian boneka dan beberapa gedung pemerintahan.
Menurut tetua suku setempat, ratusan tahanan Muslim, termasuk Mujahdin dibebaskan dari penjara tersebut.
Muslim yang dibebaskan bergabung dengan Mujahidin dan mendapatkan senjata. Pejuang AQAP dipersenjatai dengan peluncur granat dan senapan mesin. Yemen Observer menunjukkan bahwa Mujahidin telah dipersenjatai dengan persenjataan berat.
Operasi untuk membersihkan kota dari sisa-sisa formasi boneka dimulai sejak Minggu malam. Kelompok-kelompok kecil boneka tidak memberikan perlawanan signifikan.
“Hampir tidak ada pertempuran yang terjadi,” ujar seorang tetua suku.
Salah seorang kepala suku pro-Saleh, Ammar at-Teiri mengatakan dia dan rekan-rekannya memperingatkan rezim Saleh bahwa perilaku dan tindakan AQAP menunjukkan niat mereka untuk menyerang dan menangkap ibukota.
Saat ini, gubernur yang ditunjuk di Radda adalah Amir Tariq al-Dahab, suami dari saudara perempuan Syeikh Anwar al-Awlaki rahimahullah.
Beberapa pengamat telah menghubungkan pembebasan Radda pada tahun 2012 dengan pembebasan Zinjibar pada akhir Mei 2011 dan memprediksi fase baru dari ekspansi AQAP.
Pertempuran dengan formasi Saleh terus terjadi di Abyan, tetapi jelas bahwa Mujahidin berada di atas angin dalam konfrontasi ini.
Media Barat menulis tentang penderitaan pasukan boneka Yaman di Abyan. Washington Post menulis bahwa meskipun dukungan kuat dari rezim Yaman, AS dan rezim Saudi namun situasi terus memburuk setiap hari.
“Kami seperti sebuah pulau di lautan Al Qaeda,” ujar Letnan Abdul Mohamed Saleh, berdiri di pos pemeriksaan di jalan raya terpencil yang menghubungkan Zinjibar dengan kota Pelabuhan Aden. (haninmazaya/arrahmah.com)