BEIJING (Arrahmah.com) – Cai Ming, Profesor asal Tsinghua University menggugat mesin pencari asal China Baidu. Pasalnya, Baidu dianggap telah mencemarkan nama baiknya dengan membiarkan netizen mencaci-maki dirinya.
Cai merupakan salah seorang tokoh dibalik ‘reformasi liburan’ yang diusungnya pada tahun 2007. Reformasi tersebut menyebutkan bahwa hari libur di China seharusnya diperpendek. Akibatnya banyak orang yang tak suka karena hari libur mereka menjadi semakin pendek. Caci Maki pun dilontarkan para netizen di China di berbagai forum.
Digital One, Sabtu (12/6), melansir bahwa cai tak terima dengan cacian yang dilontarkan Netizen di forum milik Baidu. Menurut pengacara Cai, Li Xiaobo, banyak para netizen yang memposting nomor telepon dan email Cai. Akibatnya, klien Li tersebut kebanjiran sms dan email dari sejumlah warga yang meluapkan amarah kepada Cai.
Li mengatakan, Cai menerima 135 teks sms dan 81 email yang semuanya berisi caci maki. Bahkan parahnya lagi, anak dan istri cai terkadang enggan untuk berjalan bersama cai karena khawatir akan dicemooh.
Cai sendiri saat ini meminta kompensasi kepada Baidu sekira 2 juta Yuan sebagai kerugian inmaterial. Selain itu, ia juga menuntu Baidu agar meminta maaf kepadanya dan harus dipasang di halaman forum selama dua tahun.
Baidu sendiri, menyatakan bahwa komentar netizen di luar tanggung jawab mereka. Selain itu nomor telepon dan alamat email Cai juga tak hanya terdapat di forum Baidu, tapi juga situs resmi Tsinghua University. (okz/arrahmah.com)