(Arrahmah.com) – Untuk mengklarifikasi pemberitaan yang disebarkam media mainstream, yaitu eksekusi terhadap bocah Afghan berusia 7 tahun yang diduga mata-mata dan peledakan di pesta pernikahan, theunjustmedia melakukan wawancara dengan jurubicara Imarah Islam afghanistan, zabiullah Mujahid.
Theunjustmedia (TUM) : Rabu (9/6), sebuah ledakan besar di pesta pernikahan di daerah Nangahaan, distrik Arghandab, provinsi Kandahar, dengan korban 45 orang termasuk perempuan dan anak-anak dan 78 terluka, dapatkah Anda menceritakan kejadian sebenarnya, siapa yang berada di balik ini semua?
Zabiullah Mujahid (ZM) : Mujahidin Imarah Islam Afghanistan di wilayah tersebut telah melakukan penyelidikan dan hasilnya, kriminalitas tersebut dilakukan oleh tentara pendudukan. Mujahidin berbicara dengan beberapa korban selamat yang mendatangi pesta tersebut saat serangan dilancarkan oleh tentara pendudukan. Mereka mengatakan bahwa sesaat sebelum serangan terjadi, mereka mendengar suara pesawat tal berawak yang terbang di atas daerah itu dan setelah itu suara sangat besar terdengar hingga membuat panik semua orang. Kemudian tubuh tewas dan terluka bergeletakan di sana. Ini benar-benar serangan brutal yang dilakukan tentara pendudukan yang tidak suka dengan perlawanan yang dilakukan penduduk Afghan untuk memerdekakan diri.
TUM : Dawoud Ahmadi, jurubicara pemerintah boneka mengklaim bahwa mujahidin IIA membunuh bocah berusia tujuh tahun di selatan Afghan dan menuduh bocah tersebut adalah agen mata-mata, benarkah berita ini?
ZM : Ini adalah propaganda busuk! Mujahidin tidak pernah membunuh bocah berusia 7 tahun seperti yang digembar-gemborkan pemerintah boneka. Berita seperti ini dibuat untuk memfitnah mujahidin dan membuat publik Afghan membenci mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)