ANKARA (Arrahmah.com) – Seorang tokoh politik Turki menyatakan bahwa Israel dan Barat ada di balik konflik yang terus berlangsung di Suriah, Press TV melaporkan.
“Sebuah rencana yang saat ini sedang dijalankan oleh Israel dan Barat untuk mewujudkan The Great Israel merupakan alasan terjadinya kisruh di Timur Tengah,” pemimpin Partai Kesejahteraan Turki, Mustafa Kamalak, menyatakan saat melakukan kunjungan ke ibukota Suriah, Damaskus, pada hari Jumat (6/1/2012).
“Kami yakin bahwa Israel dan AS ada di balik kekacauan di dunia Muslim. Dan kami berada di sini untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antara saudara-saudara kami,” tambahnya.
Kamalak menambahkan bahwa rakyat Turki tidak setuju dengan sikap pemerintahnya terhadap Suriah.
Kamalak mengunjungi Suriah sebagai delegasi dari partainya untuk melakukan observasi mengenai situasi di negara itu.
Selama bertemu dengan pemimpin relijius Suriah, Ramadan al Buti, Kamalak mengatakan bahwa bangsa Turki dan Suriah bersaudara dan tidak ada satu orang pun yang bisa merusak ikatan kuat antaranya keduanya.
Sementara itu al Buti mengecam kebijakan pemerintah Turki terhadap kekerasan yang sedang berlangsung di Suriah.
“Saya harap pemerintah Turki akan menyadari bahwa pihaknya ada di jalur yang salah setelah melihat situasi di Suriah. Membalas kesalahan adalah kebaikan,” kata al Buti, mufti Masjid Emevi di Damaskus.
Pada November, Turki memberlakukan sanksi terhadap Suriah sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menekan pada Damaskus selama berurusan dengan kerusuhan yang sedang berlangsung di negara itu.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret. Demonstrasi terus dilakukan, baik untuk melawan atau mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Sejumlah pengamat Liga Arab saat ini berada di Suriah untuk melakukan penyelidikan atas kerusuhan yang berlangsung selama berbulan-bulan serta untuk memantau pelaksanaan inisiatif perdamaian yang difasilitasi oleh blok tersebut dalam rangka mengakhiri krisis Damaskus itu.
Sementara oposisi Barat dan Suriah menuduh pemerintah Suriah membunuh demonstran. Pada saat yang sama, Damaskus menyalahkan “penjahat, penyabot, dan kelompok teroris bersenjata” atas kerusuhan di negara itu, serta bersikeras bahwa situasi di negaranya adalah buah dari makar yang diatur dari luar negeri. (althaf/arrahmah.com)