WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama telah meluncurkan sebuah strategi yang akan memperluas kehadiran militer negara itu di wilayah Asia, namun mengurangi jumlah keseluruhan dari kekuatan militer yang sudah ada saat ini.
Kamis malam (5/1/2012), Obama mengumumkan strategi baru Pentagon, yang ditafsirkan sebagai titik balik dalam kebijakan AS setelah sekitar satu dekade ‘perang melawan teror’ di Irak dan Afghanistan.
“Pertanyaan yang dijawab oleh strategi ini adalah jenis militer apa yang akan kami butuhkan setelah perang sebelumnya yang berlangsung lebih dari satu dekade,” kata Obama dalam konferensi pers di Pentagon, yang juga dihadiri oleh Menhan, Leon Panetta.
Pengumuman itu datang saat Amerika Serikat kebat-kebit dengan generasi baru senjata Cina yang dirancang untuk mencegah angkatan laut dan angkatan udara AS untuk menguasai Timur Jauh.
Menurut pejabat AS, rencana tersebut bisa berarti pengurangan lebih dari 100.000 tentara dari kekuatan arus Angkatan Darat yang saat ini berjumlah lebih dari setengah juta personil.
Pejabat pemerintah mengatakan jumlah personil Angkatan Darat dan Korps Marinir akan dikurangi 10 sampai 15 persen selama dekade berikutnya sebagai bagian dari strategi ini.
Namun, Panetta mengatakan bahwa Pentagon belum bisa mengumumkan kepastian jumlah personil sampai Departemen Pertahanan mengemukakan usulan anggaran 2013 dalam beberapa minggu mendatang.
Dalam strategi baru ini, Pentagon disinyalir telah lebih memprioritaskan perang cyber dan pengembangan teknologi pesawat tak berawak. (althaf/arrahmah.com)