MOGADISHU (Arrahmah.com) – Uni Afrika tengah mempersiapkan diri untuk mengintensifkan kampanye militer melawan Mujahidin Al Shabaab. Dewan Keamanan PBB telah diminta untuk memperbanyak tentara dan senjata untuk AMISOM (tentara Uni Afrika yang menginvasi Somalia-red).
Pemimpin Pertahanan dari lima negara Afrika Timur pada Rabu (4/1/2012) mendukung rencana Uni Afrika untuk meningkatkan kekuatan dari 12.000 personil menjadi 17.700. “Perdamaian dan Keamanan” Uni Afrika diperkirakan akan menyetujui strategi ini dan mengirimkannya ke DK PBB untuk aksi minggu depan.
Komisaris Uni Afrika, Ramtane Lamamra mengatakan rencana ini dirancang untuk “keberhasilan terakhir”.
“Kami telah bekerja pada sebuah konsep strategi baru yang akan membawa (memperhitungkan) situasi baru di lapangan, penarikan paksa Al Shabaab dari Mogadishu, prestasi baru berkat inisiatif Kenya, TFG di selatan, dan inisiatif baru yang menjanjikan yang juga diambil oleh Ethiopia dalam mendukung TFG (tentara boneka Somalia) di Beledweyne,” klaim Lamamra.
PBB juga diminta untuk menyediakan dana dan kekuatan yang akan melipatgandakan kemampuan AMISOM. Lamamra mengatakan strategi juga membayangkan peran yang lebih besar bagi pasukan Somalia, secara efektif digandakan dari ukuran pasukan Al Shabaab.
Semua tenaga tambahan akan terdiri dari pasukan Kenya yang kini telah bercokol di wilayah Somalia, rencananya Kenya akan bergabung dengan AMISOM dan berada di bawah perintah AMISOM.
Seperti diketahui, fakta di lapangan mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika (AMISOM) yang menginvasi Somalia tidak memberikan kedamaian sedikitpun bagi rakyat Somalia seperti yang mereka gembar-gemborkan, bahkan membawa banyak penderitaan dan kesulitan. Tak jarang tentara AMISOM menjadi “preman” di Mogadishu dengan memaksa warga menyerahkan sejumlah uang, jika tidak memberikan maka todongan senjata menjadi jawabannya. Pembunuhan terhadap rakyat Somalia tidak pernah diselesaikan secara tuntas.
Selama ini, Uni Afrika tak jauh berbeda dengan Amerika Serikat yang selalu mempropagandakan keberhasilan palsu. Mereka mengklaim kemenangan di sana-sini, namun dunia mengetahui bahwa sebagian besar wilayah Somalia masih berada dalam kendali Mujahidin Al Shabaab, insha Allah. (haninmazaya/arrahmah.com)